Soal Kisruh Lahan Kampus USN di Koltim, ‎Kasri Minta Maaf ke Azhari

Kasri

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Mantan Kasubag Kemahasiswaannya Universitas Negeri Sembilan Belas November (USN) Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kasri, baru-baru ini berkicau di media lokal bahwa dirinya  menantang rektor USN  Azhari, terkait kisruh kepemilikan lahan kampus USN di Desa Talodo, Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur.

Kasri
Kasri

Namun, setelah diancam akan dipidanakan oleh Azhari karena kicauan itu, Kasri kemudian meminta maaf. .

“Saya minta maaf atas pernyataan saya terkait lahan USN di desa Talodo,” kata Kasri melalui telepon selulernya, Rabu (2/12/2015).

Kasri menganggap keliru atas pernyataannya yang mengatakan bahwa lahan USN di Talodo hangus karena tidak jadi dibangun kampus, serta kwitansi tidak memiliki kekuatan hukum untuk menilai bahwa tanah di Talodo sudah menjadi milik USN‎. Hanya saja dirinya mengakui kalau saat ini masyarakat Talodo sudah menjual tanah yang akan dijadikan lahan USN, tapi itu inisiatif mereka dan tidak ada arahan dari dirinya untuk menjual lahan tersebut.

Karena itu, jika nantinya USN Kolaka melunasi dana yang belum diselesaikan sesuai perjanjian sebanyak Rp 350 juta‎ dan baru dibayar Rp 112 juta, Kasri berjanji akan menyelesaikan semua itu dan memaksa masyarakat untuk mengembalikan ke USN.

Sebelumnya, lahan kampus USN Kolaka seluas 80 hektar yang kini dalam tahap pengurusan kelengkapan administrasi itu diklaim oleh Kepala Desa (Kades) Talodo, Saudi, sudah tidak ada. Sebab,  proses pembeliannya pada saat itu telah dibatalkan oleh pihak USN.

”Tanah USN sudah tidak ada disini karena uang untuk pembelian lahan telah dikembalikan ke pihak USN,” kata Sautia beberapa waktu lalu.

Rupanya pernyataan Sautia itu, menjadi alasan bagi Kasri untuk menantang Azhari dengan mengklaim kalau lahan kampus tersebut sudah tidak ada lagi, walaupun pihak USN Kolaka sudah membayarnya.

Akan tetapi, semua keterangan Sautia dan Kasri menjadi menta dan  tak berarti setelah Azhari menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan konflik status kepemilikan lahan itu.Azhari menyatakan, lahan kampus itu masih ada karena proses pembayarannya telah dilakukan dan dirinya memiliki bukti pembayarannya yang lengkap.

Dia menambahkan, lahan yang ada didesa Talodo itu sebenarnya ditargetkan 100 hektar, akan tetapi pada saat itu kondisi keuangan USN tidak mencukupi untuk pembelian lahan jadi USN hanya membeli sekitar 80 haktar

”Pembelian lahan itu menggunakan dana yang cukup besar sekitar ratusan juta rupiah. Rencananya, nantinya lahan tersebut kedepan akan dijadikan lokasi kampus,” ujar Azhari.

 

Penulis: Abdul Saban

Editor: Nursadah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini