ZONASULTRA.ID, KENDARI – Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih tebal dan diperkirakan cukup hingga akhir tahun.
Supervisor Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan mengatakan bahwa Sultra ditopang oleh beberapa terminal BBM, di antaranya Kendari, Baubau, Raha dan Kolaka. Kata dia, keempat terminal tersebut masih memiliki stok yang sangat tebal.
“Beruntung Sultra itu memiliki terminal BBM Baubau yang menjadi transit center untuk se-Indonesia Timur. Jadi, kalau Sultra kering duluan sudah pasti Indonesia Timur kering,” ucapnya melalui telepon seluler pada Selasa (8/11/2022).
Jika ditotal pada 4 terminal BBM di Sultra, maka produk bio solar di angka 10 ribu kilo liter lebih dengan rata-rata konsumsi per hari sekitar 1.900 sampai 2.000 kilo liter. Dalam kondisi seperti itu, dengan lonjakan konsumsi 10 kali lipat masih mampu di tampung terminal BBM.
Sementara itu, konsumsi BBM jenis pertalite per harinya di Sultra hanya sekitar 700 kilo liter. Stok pertalite di Sultra saat ini mencapai 25 ribu kilo liter, sehingga dari jumlah konsumsi per hari Pertamina masih mampu menampung jika kebutuhan masyarakat meningkat bahkan hingga 28 kali lipat.
Untuk pertamax, konsumsi per harinya di Sultra sekitar 150 kilo liter. Sementara jumlah stok pertamax yang dimiliki di Sultra saat ini sebanyak 9.000 kilo liter.
Taufiq mengatakan bahwa jika dilihat dari grafik konsumsi, penyesuaian tarif BBM tidak berpengaruh banyak terhadap konsumsi masyarakat. Peningkatan hanya terlihat pada pertalite dan solar yang dianggap wajar karena jarak harga yang lumayan dengan psikologi masyarakat memilih yang murah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang mampu dan mengerti agar menggunakan BBM sesuai spesifikasi kendaraannya,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma