Strategi Bandara Haluoleo Hadapi Penurunan Penumpang Hingga 40 Persen

Kepala UPBU Haluoleo Kendari Benyamin Noach Apituley
Benyamin Noach Apituley

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Haluoleo Kendari terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang yang akan berangkat dan tiba di bandara selama pandemi Covid-19.

Kepala UPBU Haluoleo Kendari Benyamin Noach Apituley mengatakan, pandemi menyebabkan penurunan jumlah penumpang hingga 40 persen tahun 2020 kemarin. Pada tahun 2019 rata-rata penumpang yang berangkat dan datang di Bandara Haluoleo mencapai kurang lebih 3.000 orang. Sehingga di tahun 2020 ini bisa diakumulasikan tinggal 1.200 per hari. Dalam kondisi normal pun jumlah frekuensi penerbangan mencapai 40 kali dan tahun 2020 ini tinggal sekitar 16 kali.

Akan tetapi penurunan jumlah penumpang bukan alasan pelayanan semakin kendor. Kata dia, pandemi jadi momen terbaik dalam memberikan pelayanan ekstra kepada penumpang dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19 pada jasa transportasi udara.

“Misalnya dengan kami menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta pemasangan titik jarak aman antar penumpang saat berada di lobby check in dan ruang tunggu keberangkatan,” ungkap Benyamin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/2/2021).

Benyamin menyebutkan tingkat kepatuhan penumpang dalam melengkapi dokumen penerbangan seperti hasil rapid test atau swab antigen sangat baik sehingga pihak Bandara Haluoleo Kendari tidak menemukan kendala dalam hal penumpang yang kurang kooperatif. Apalagi kata dia, tim gugus tugas Covid-19 di Bandara Haluoleo bekerja dengan baik dan maksimal.

Selain itu, di Bandara Haluoleo Kendari juga disediakan layanan untuk pemeriksaan rapid test atau swab antigen bagi penumpang yang tidak sempat melakukan tes sehari sebelum keberangkatan mereka.

Guna menyiasati penurunan penumpang dan menjaga keberlangsungan industri maskapai penerbangan, pihaknya terus mendorong layanan kargo pesawat di Bandara Haluoleo Kendari ditingkatkan guna menutupi biaya operasional penerbangan.

Ia pun mengakui terjadi peningkatan terhadap pengiriman kargo hingga 70 persen pada momen natal dan tahun baru lalu. Rata-rata satu hari kargo yang masuk bisa mencapai 30 ton, hanya saja kargo yang berangkat dari Kendari masih cukup rendah maksimal 9 ton per hari.

“Untuk itu saya terus mendorong kargo berinovasi bagaimana masyarakat bisa menjadikan pengiriman melalui kargo jadi pilihan alternatif. Walaupun mungkin harganya jauh lebih mahal ketimbang darat atau laut,” ujarnya.

Kemudian, menjadi tugas bersama pemerintah daerah untuk mendukung pengiriman komoditi tertentu asli dari Sultra melalui kargo bandara dengan estimasi waktu pengiriman melalui kargo lebih cepat.

 


Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini