Tahun Ini, Pertama Kalinya USN Kolaka Gelar SNMPTN

Tahun Ini, Pertama Kalinya USN Kolaka Gelar SNMPTN
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sejak beralih status menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2014 lalu, untuk pertama kalinya Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka akan menggelar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dalam tahun ini.

Tahun Ini, Pertama Kalinya USN Kolaka Gelar SNMPTN
Ilustrasi

Hal itu tentu menjadi kabar bahagia bagi civitas akademisi USN, sebab dengan demikian, kualitas seleksi mahasiswa baru (Maba) di kampus merah maron itu sudah bisa disejajarkan dengan kampus-kampus negeri yang sudah lama berdiri.

Menurut Wakil Rektor I USN, Professor Ruslin Hadanu, tahun ini di Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya ada dua kampus yang menyelenggarakan SNMPTN, yakni USN Kolaka dan Universitas Haluoleo (UHO) di Kendari.

Rektor USN Azhari mengatakan, secara umum tahun ini pihaknya akan membuka 2500 formasi pendaftaran mahasiswa baru. 40 persen akan diseleksi melalui SNMPTN, 30 persen melalui SBMPTN dan 30 persen lainnya akan diseleksi melalui jalur penerimaan mandiri.

“Seleksi SNMPTN dilakukan secara nasional. Artinya, siswa dari sekolah manapun di Indonesia bisa mendaftar kuliah di USN,” ujar Azhari, di ruang kerjanya, Senin (25/1/2015).

Selain menyasar siswa-siswa lulusan sekolah luar, Azhari juga menyasar siswa lulusan SMA di Kabupaten Kolaka.

Sesuai Peraturan Mentri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Permen Ristek Dikti) nomor 1 tahun 2016, syarat utama untuk ikut seleksi SNMPTN adalah siswa yang berasal dari sekolah yang terakreditasi A, maka 70 persen kemungkinannya akan diterima. Kalau akreditasi B, kemungkinannya 50 persen diterima. Sedangkan kalau akreditasi sekolahnya C, maka hanya 30 persen kemungkinannya akan diterima.

Sedangkan untuk dasar penerimaan lainnya dalam seleksi ini, kata Azhari, adalah dengan melihat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) siswa sebuah sekolah yang kini sudah menjadi mahasiswa USN semester dua.

“Misalnya, kalau si A alumni SMA 1 Kolaka yang kini menjadi mahasiswa semester 2 di USN memiliki IPK 3,0, maka kemungkinan kita akan siapkan kuota 70 persen bagi siswa SMA 1 Kolaka dalam penerimaan maba tahun ini. Tapi itu khusus untuk SNMPTN,” kata Azhari.

Menurutnya, langkah ini merupakan upaya untuk mengukur indeks integritas sebuah sekolah. Resikonya, setiap sekolah akan berpacu untuk menyiapkan siswanya bukan hanya sekedar untuk perbaikan nilai rapor siswa, tapi lebih pada perbaikan kualitas pendidikan sebuah sekolah.

Metode ini menyebabkan sebuah sekolah akan memberikan penilaian obyektif terhadap siswanya.

“Hasil seleksi SNMPTN ini akan dirapatkan oleh semua PTN di kementrian pendidikan untuk merengking indeks integritas sekolah se Indonesia. Jadi di situ akan kelihatan, mana sekolah yang memiliki kualitas yang baik,” pungkasnya.

 

Penulis : Abdul Saban
Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini