ZONASULTRA.COM, KENDARI-Nur Aeni, seorang guru honorer di SDN 1 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris saja melakukan aksi bunuh diri, Selasa (4/8/2018) pagi. Ia hendak menggantung dirinya di seutas tali yang dikaitkan di tiang pintu.
Akibat aksi konyolnya itu, warga di sekitar rumah sang guru honorer, tepatnya di Kelurahan Kendari Caddi dibuat geger. “Peristiwa itu terjadi sekira pukul 08.30 Wita,” kata Kapolsek Kendari, Komisaris Polisi (Kompol) L Arif melalui Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kendari, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Supratman.
Menurut Supratman, usai menerima laporan masyarakat, pihaknya turun ke tempat kejadian perkara (TKP). Polisi lalu bertemu suami Nur Aeni yang berada di sekitar rumah. “Suaminya bilang, istrinya di dalam itu mau bunuh diri,” kata Supratman.
Sebelum personel Polsek Kendari tiba di TKP, Nur Aeni sempat memegang parang dan pisau untuk dipergunakan menikam dan menggerek lehernya, sehingga suami, warga dan teman guru di tempatnya bekerja tidak berani mendekatinya.
“Suami tidak berani mendekat, jangan sampai ia benar melakukan bunuh diri, sehingga kami langsung menuju ke dalam rumah. Kami mendapati istrinya masih di bawah gantungan tali,” ungkapnya.
Supratman melanjutkan, awalnya Nur Aeni tidak mau menerima kedatangan personel Polsek Kendari, tapi dengan negosiasi, dibantu dengan kepala sekolah di tempat ia bekerja, sehingga ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Saat kondisi sudah tenang, Nur Aeni mengatakan, mencoba bunuh diri karena masalah himpitan ekonomi. Ia mengaku terlilit masalah utang. “Alasannya bunuh diri terkait himpitan ekonomi. Tapi kondisinya sudah tenang, kami sudah adakan mediasi. Ia juga berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ujar Supratman.(A)