ZONASULTRA.COM,KENDARI– Randi, Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Perairan Universitas Halu Oleo (UHO) yang tewas dalam aksi damai menolak hasil Revisi Undang-undang (RUU) KPK dan RUU KUHP dikenal sangat loyal dan baik di mata teman-tamanya.
Randi merupakan mahasiswa yang telah masuk semester 7 angkatan 2016. Dia dikenal sebagai sosok yang bijak. Pasalnya ia selalu menjadi orang penengah ketika taman-temannya sedang bertikai.
(Baca Juga : Satu Mahasiswa UHO Tewas, Diduga Terkena Tembakan Polisi)
Hal ini diungkapkan oleh AS, teman sekelas Randi. Dia mengaku sangat terpukul dan tidak percaya atas kepergian sahabatnya itu.
“Dia baik sekali, dia itu sebagai penengahnya kita itu kalau ada masalah,” ungkap AS saat ditemui Zonasultra.com di depan UGD RS Korem Kendari, Kamis (26/9/2019).
Para teman-teman Almarhum Randi sangat tidak percaya dengan kepergianya. Mereka juga menuntut pihak kepolisian untuk bertanggung jawab dalam kasus ini.
(Baca Juga : Ali Mazi Kunjungi Korban Kritis Aksi Demo di RSUD Bahteramas)
“Polisi jangan lari, harus bertanggung jawab atas meninggalnya sahabat saya. Keterlaluan sekali juga polisi,” jelas AS.
Untuk diketahui, semasa kuliah Randi tinggal bersama bibinya di kawasan Gunung Jati Kota Kendari. Bila ke kampus, ia selalu bersama temannya karena tidak mempunyai kendaraan.
Selain bijak dan baik hati, Randi dikenal pro aktif dalam bidang diskusi di ruangan. Almarhum juga selain kuliah, ternyata bekerja di Bandara Halu Oleo Kendari.
Demo mahasiswa di Kota Kendari, berakhir ricuh pada Kamis (26/9/2019) siang. Gelombang aksi massa mahasiswa terus mencoba masuk ke dalam Gedung DPRD Sultra. Dalam aksi itu, randi tewas setelah tertembak di dada kanan. (B)
Kepada siapa lagi kita mengadu,ketika aparat keamanan negara tidak dapat dipercaya lagi,bahkan mereka membunuh rakyatnya sendiri?
Bahkan wakil rakyat yang kita percaya dapat memawili suara kita malah berhianat.