ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini tengah melakukan pensertifikasian bibit ternak sapi pada beberapa sentral wilayah yang ada di kabupaten itu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama para peternak sapi.
Bupati Konsel Surunuddin Dangga mengatakan, selama ini jika hendak membantu para peternak sapi, maka pemerintah memasok hewan tersebut dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini dinilai menyulitkan pemerintah daerah setempat.
Apabila sertifikat itu sudah didapatkan, kata Surunuddin, maka masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi akan pengadaan bibit ternak sapi. Selain itu, menjadi peluang usaha bagi daerah itu apabila ada daerah-daerah lain yang membutuhkan hewan ternak tersebut.
Secara potensi, lanjutnya, Kabupaten Konsel sangat besar mengeluarkan hewan ternaknya untuk dipotong, apalagi pada pembelian sapi betina yang merupakan bibit, terkadang dijual dengan harga murah.
Oleh karena itu, pihaknya akan menggodok rancangan peraturan yang melarang melakukan pemotongan sapi betina yang masih produktif dan pada batas umur tertentu.
“Sapi betina ini kadang-kadang dibeli murah untuk dipotong, kan sayang. Nanti kita akan godok peraturan, umur tertentu baru boleh, kalau masih produktif kita siapkan jadi bibit,” ujar politisi Golkar ini saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/9/2016)
Sekarang ini, tambah Surunuddin, tim dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sedang melakukan peninjauan pusat-pusat lokasi pembibitan hewan ternak untuk disertifikatkan.
“Atas permohonan saya kepada Menteri Pertanian, mereka langsung turun lapangan. Setahu saya sentralnya itu ada di Kecamatan Ranomeeto Barat, Kecamatan Mowila, dan beberapa kecamatan yang daerahnya dihuni warga transmigrasi,” ungkapnya.
Menurut Surunuddin, jika sertifikat telah terbit, pemerintah setempat juga akan menambah dokter hewan minimal tiga orang, sehingga kualitas hewan ternak bibit sapi sesuai dengan yang diharapkan. (B)
Reporter: Irfan Mualim
Editor: Jumriati
Itu yang dibutuhkan masyarakat. Jangan lupa juga para petani.