ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tokoh pemekaran Sulawesi Tenggara (Sultra), yang juga mantan anggota DPR RI periode 1999-2008 La Ode Djeni Hasmar tutup usia di kediamannya, Jalan Kebagusan IV, nomor 10, rt 45 rw 05, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Pusat, Minggu (10/9/2017), dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Saudara almarhum, Lutfi Hasmar mengatakan, almarhum diketahui sudah tak bernyawa setelah tidak bangun hingga pagi. Kata dia, almarhum memiliki gejala jantung dan maag.
“Almarhum sebelum meninggal sering memeriksakan kesehatannya dan memiliki gejala maag dan jantung. Tapi tidak parah. Dikasih bangun sudah dingin mi badannya,” kata Lutfi dengan nada sedih, melalui sambungan telepon selularnya, Minggu (10/9/2017).
Lanjutnya, almarhum akan dimakamkan hari ini di Jakarta. Untuk lokasi pemakamannya, kata dia, masih akan didiskusikan dengan pihak keluarga.
“Hari ini kami sekeluarga akan ke Jakarta. Istri almarhum sekarang berada di Kendari, dan beliau juga akan langsung berangkat hari ini ke Jakarta,” ujarnya.
La Ode Djeni Hasmar memulai pengabdiannya di DPR RI pada tahun 1999 melalui Partai Golkar. Di DPR RI dia masuk di Komisi II yang membidangi masalah pemerintahan.
Setelah menjadi anggota DPR RI, Djeni gencar memperjuangkan pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di wilayah Sultra. Salah satu keberhasilan Djeni ketika menjadi tokoh sentral dalam pemekaran Kabupaten Kolaka Utara, Wakatobi, Bombana, dan Kota Baubau.
Selain berhasil memekarkan beberapa kabupaten/kota di Sultra, kader Golkar ini juga intens berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait pemekaran Provinsi Kepulauan Buton. Namun sayangnya, usaha untuk memekarkan Provinsi Kepulauan Buton belum terealisasi hingga Djeni meninggal dunia.
Selain di kenal sebagai tokoh pemekaran, putra Wakatobi ini juga menjabat sebagai Ketua Keluarga Kerukunan Sulawesi Tenggara (KKST) di Jakarta dan Ketua Koperasi Wahana Kalpika (KWK). (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor Tahir Ose