ZONASULTRA.COM, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga saat ini masih menggunakan sistem manual untuk mengetahui jumlah penelitian yang dilakukan para dosen di lingkup kampus hijau tersebut.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UHO Raden Marsuki Suwandi mengatakan, untuk mengetahui jumlah penelitian dosen pihaknya terpaksa melakukan survei secara manual. Hal ini disebabkan belum adanya sistem teknologi informasi dan komunikasi yang jelas untuk mengumpulkan data-data penelitian tersebut.
“Kita akui di sini (UHO) memang belum ada sistem yang pasti. Kita masih mengumpulkan penelitian-penelitian itu secara manual,” kata Marsuki di ruang kerjanya, Senin (12/10/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, melalui Lembaga Pengembangan Sistem Informasi (LPSI) yang dibentuk akhir 2014 lalu, UHO bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) saat ini tengah mengembangkan sebuah sistem akademik terpadu yang diperuntukkan bagi para dosen untuk memasukkan data-data penelitiannya.
“Saat ini masih dalam proses. Dengan adanya sistem ini kita berharap penelitian-penelitian yang dilakukan dosen UHO bisa lebih mudah diketahui jumlahnya. Kami di LPPM tidak perlu lagi mengumpulkan data secara manual,” ujarnya.
Menurut Marsuki, Unnes dipilih karena merupakan salah satu perguruan tinggi dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi terbaik di Indonesia.
“Istilahnya kita membeli hak ciptanya mereka, lalu sistem itu kita kembangkan sesuai dengan kebutuhan kita di sini,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari LPPM, jumlah penelitian dosen UHO dalam kurun waktu 2011-2014 telah mencapai 884 penelitian.