ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah murid SD dan mahasiswa mengikuti upacara bendera peringatan HUT RI ke-73, Jumat, 17 Agustus 2018 di pinggir Sungai Wanggu, Kelurahan Lepo-lepo Kendari. Wilayah itu merupakan langganan banjir seperti yang terjadi pada Juni 2018 lalu.
Upacara itu tidak diikuti warga sekitar yang rata-rata menjadi korban ketika banjir melanda. Adapun pemuda setempat yang terlibat hanya dari beberapa anggota Karang Taruna Mattirowalie Kelurahan Lepo-lepo. Berbeda dengan 17 Agustus 2017 dulu, yang mana puluhan warga turut menjadi peserta upacara.
Ketua Karang Taruna Mattirowalie Ridlan Nurung (39) mengatakan, kegiatan momen kemerdekaan kali ini memang hanya upacara tersebut sehingga warga tidak antusias. Tahun lalu ada banyak kegiatan mulai dari lomba dayung perahu, bola, dan lain sebagainya.
Upacara itu selain untuk menunjukkan rasa cinta terhadap tanah air juga untuk menumbuhkan semangat mencintai lingkungan bagi generasi muda, utamanya anak SD. Kata Ridlan, generasi muda adalah pewaris lingkungan sehingga harus diedukasi.
“Dengan upacara di pinggir sungai ini kami ingin mengedukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai dan fungsinya. Sungai tidak boleh dijadikan tempat buang sampah sebab itu salah satu penyebab banjir,” ujar Ridlan.
Salah satu misi Karang Taruna Mattirowalie adalah mengembalikan fungsi Sungai Wanggu yang sebenarnya sebagai habitat ikan, kerang, dan lokasi rekreasi pemancingan. Kata Ridlan, fungsi dasar itu saat ini tidak nampak lagi karena pencemaran sungai seiring perkembangan waktu.
Karang Taruna Mattirowalie sejak 2016 lalu selalu menggelar upacara kemerdekaan di pinggir sungai Wanggu dan kali ini didukung Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO). Kata Ridlan, bukan persoalan berapa jumlah yang hadir tapi paling tidak rasa nasionalisme sudah ditunjukkan.
Mahasiswa KKN dari Jurusan Biologi FKIP UHO, Nadya Ariani mengatakan warga tetap akan diajak merayakan momen kemerdekaan. Ada 18 mahasiswa UHO yang KKN sudah menyiapkan lomba khusus anak-anak setempat.
“Sebentar, setelah Jumat kita gelar lombanya, ada makan kerupuk, balap kelereng, bawa balon, dan lainnya,” ujar Nadya. (B)