ZONASULTRA.COM, KENDARI – PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) akhirnya angkat bicara mengenai kerusuhan yang terjadi di dalam perusahaan, di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Senin (14/12/202).
Manager Operasional PT VDNI Yin Xing Hui menyesalkan kejadian itu. Perusahaan pemurnian nikel asal Tiongkok itu memastikan akan menempuh jalur hukum terhadap para pelaku pengerusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas dan kendaraan alat berat yang mereka miliki.
“Peserta demontrasi yang terlibat dalam pengrusakan properti perusahaan secara anarkis harus ditindak tegas, maka perusahaan meminta polisi bertindak sesuai dengan hukum,” kata Yin Xing Hui melalui keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020).
Yin menegaskan, pihaknya akan terus memperlakukan semua karyawan untuk mematuhi undang-undang dan peraturan. PT VDNI mengklaim memperlakukan semua karyawan secara setara, dan berbagi hasil pengembangan dengan semua sektor masyarakat setempat.
Dia mengingatkan agar para karyawan jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak luar perusahaan yang memiliki motif tersembunyi untuk menentang undang-undang ketenagakerjaan yang baru.
“Kami tegaskan juga bahwa sistem karyawan VDNI dan OSS saat ini tidak memiliki upah yang lebih rendah daripada sebelum revisi undang-undang Ketenagakerjaan,” tutup dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sultra Ferry Walintukan mengatakan, kawasan industri PT VDNI tengah dijaga kurang lebih 800 aparat kepolisian dan TNI. Hal itu untuk mengantisipasi bentrok susulan.
“Situasi saat ini tengah kondusif. Anggota kami dikerahkan untuk mengamankan lokasi, jumlah 3 SSK dari Brimob, 1 SSK Dalmas, 1 SSK Polres dan 1 SSK TNI dari Yonif/725 Woroagi. Totalnya diperkirakan 700 sampai 800 personil di sana,” ucap Ferry Walintukan saat ditemui di Mapolda Sultra. (a)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ilham Surahmin