ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe bereaksi keras terkait keinginan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, agar obyek wisata Pantai Toronipa dan Pulau Bokori masuk ke dalam wilayah administrasi Kendari.
Sulkarnain bahkan disebut tidak tau diri, dan memahami sejarah pembentukan Kota Kendari, yang dulunya merupakan wilayah administrasi Kabupaten Keendari yang saat ini Kabupaten Konawe.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menyebutkan, Pemkab Konawe tidak akan pernah melepaskan sejengkal pun wilayahnya ke daerah lain, sebab Konawe masih sangat mampu untuk mengelolanya.
Bahkan Gusli mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengembalikan sebahgian wilayah Konawe yang diambil Kota Kendari, seperti Desa Tabanggele dan Desa Ambowiu yang letaknya berbatasan langsung dengan Kota Kendari.
“Mereka tidak paham sejarah, Kota Kendari adalah pemekaran dari Kabupaten Kendari. Jadi Kota Kendari tidak bisa mengatur kabupaten induk,” kata Gusli kepada awak media, Senin (8/1/2019).
(Baca Juga : Ini Tujuan Pemkot Kendari Ingin Kelola Wilayah Soropia)
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta agar Pemkot Kendari tidak bermimpih untuk mengambil sejengkal tanah milik Konawe, terlebih status dia sebagai daerah pemekaran yang harusnya menunggu pemberian dari induk.
Terkait alasan pelayan manasyarakat, Gusli mengaku jika Pemda Konawe telah memaksimalkan dengan melibatkan seluruh aparaturnya, mulai dari Pemerintah Kecamatan sampai Pemerintah Desa.
“Kami pastikan tidak akan pernah melepas sejengkal pun wilayah konawe. Pemkot Kendari harus tau diri,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengaku pihaknya berkeinginan untuk mengelola wilayah Kecamatan Soropia, yang saat ini merupakan bagian dari Kabupaten Konawe. Hal itu merupakan hasil dari diskusi yang telah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
(Baca Juga : Keelokan Pantai Toronipa, Kesejukan di Laut Biru)
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, tujuan mengambil alih wilayah yang memiliki wisata Toronipa dan Bokori itu, untuk mempermudah masyarakat yang berada di wilayah itu. Saat ini Soropia masuk ke Kabupaten Konawe, sehingga bila dikelola Pemkot Kendari maka masyarakat tidak harus jauh-jauh melakukan pengurusan administrasi karena lebih dekat dengan pusat Kota Kendari.
“Beberapa waktu lalu itu sudah ada diskusi dengan pemerintah provinsi, salah satunya yang kita bahas ya bagaimana agar kawasan Toronipa dan Bokori bisa berkembang. Masyarakat juga lebih mudah mendapat pelayanan publik khususnya,” ujarnya, ditemui Selasa (7/1/2019).
Sulkarnain menjelaskan, bahwa selama ini pihaknya kerap menerima keluhan dari masyarakat yang ketika melakukan kepengurusan administrasi mengalami kesulitan karena lokasinya tempat mereka tinggal jauh dari pusat Ibu Kota Konawe, bahkan harus melalui Kota Kendari lebih dahulu. (a)
Assalamualaikum Wr. Wb..
Menurut saya sebagai salah satu warga Kecamatan Soropia Kab. Konawe sangat setuju dengan adanya rencana pemkot Kendari untuk di masukkan dalam wilayah Kota Kendari terutama dengan tujuan memudahkan pelayanan. Jarak antara Desa-Desa dalam wilayah Soropia ke kendari relatif dekat sekira 10 s.d 20 Km dengan waktu tempuh sekira 25 s.d 35 menit di banding ke ibukota kabupaten saat ini yakni ke Unaaha yg bisa mencapai 70 s.d 80 km dengan waktu tempuh 1,5 s.d 2 jam.
Jadi, kalau menurut saya semoga rencana Pemkot Kendari segera terwujud. Aamiin ya rabbal Alamin.