Warga Berharap PT KTR di Kolut Serap Tenaga Kerja Lokal

Warga Berharap PT KTR di Kolut Serap Tenaga Kerja Lokal
PT KTR - Sejumlah warga di Kecamatan Batu putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) berharap kepada perusahaan pertambangan PT Kasmar Tiar Raya (KTR) untuk menyerap dan memprioritaskan tenaga kerja lokal yang berada di wilayah tersebut. (RUSMAN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA– Sejumlah warga di Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) berharap perusahaan pertambangan PT Kasmar Tiar Raya (KTR) dapat menyerap dan memprioritaskan tenaga kerja lokal yang berada di wilayah tersebut.

Salah satu tokoh pemuda Desa Latowu, Kaharuddin (43) mengatakan keberadaan aktivitas pertambangan biji nikel yang dilakukan oleh PT KTR saat ini membawa dampak positif tersendiri di mana sudah ada perputaran ekonomi khususnya di Kecamatan Batu Putih, wilayah perusahaan itu beroperasi.

Namun kata dia, pihak perusahaan juga harus benar-benar mensortir dan memprioritaskan untuk tenaga kerja lokal dari empat desa yakni Desa Mosiku, Desa Lelewawo, Desa Mekuasseng dan Desa Latowu untuk proritas penyerapan tenaga kerja.

“Aktivitas tambang di sini (Batu Putih) khususnya PT KTR sangat membantu masyarakat, karena puluhan orang yang bekerja di perusahaan itu, tapi lebih baiknya masyarakat lokal yang diprioritaskan,” kata Kaharuddin, Jumat (27/3/2020).

Dirinya dan beberapa warga sekitar merasa bersyukur kehadiran aktivitas PT KTR sebagai salah satu perusahaan kuasa pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kolut. PT KTR diharap dapat mengurangi pengangguran dan membuka peluang lapangan kerja sebagai karyawan namun harus lebih mengakomodir warga sekitar seperti pekerjaan non skill, misalnya sopir atau di bagian lapangan lainnya.

“Banyak orang tidak paham dengan keberadaan perusahaan di sini, sebenarnya sudah banyak memberikan manfaat pada masyarakat, seperti sopir yang mengantungkan hidupnya untuk anak dan istrinya,” terangnya.

Hal senada dikatakan M Irfan (45) warga Desa Latowu, bahwa sejak adanya PT KTR beberapa kali mendapat sorotan. Namun setelah legalitasnya terpenuhi dan jelas aktivitas pertambangan tersebut, banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan tersebut

“Harusnya keberadaan PT KTR atau para penambang lokal mendapat dukungan dari semua pihak. Kalau semua mau berfikir dengan hati dan moral berapa banyak ibu, anak dan keluarga yang makan dari aktivitas tambang ini,” tutur Irfan.

“Aktivitas tambang di batu putih bukan untuk memperkaya tapi hanya sekedar mencari nafkah untuk keluarga,” tambahnya

Sebelumnya Ketua DPRD Kolut, Buhari telah berkomitmen mengawal ketat aktivitas tambang yang beroperasi di Kolut. Pihaknya juga mengapresiasi jika kehadiran perusahaan membuka lapangan kerja dengan memberdayakan masyarakat setempat.

“Saya tegaskan bahwa DPRD sangat menentang aktivitas pertambangan yang sifatnya ilegal tapi sebaliknya terbuka dan mengapresiasi ketika ada investor sesuai aturan yang bisa memberdayakan masyarakat dan memperhatikan lingkungan hidup dan lingkungan sosial,” ujarnya. (B)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini