ZONASULTRA.COM, KENDARI – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi melepas 12 atlet kempo ke Pra PON 2019 di Banjarmasin, Senin (11/11/2019).
Kontingen Pra PON ini dilepas oleh Sekretaris Umum KONI Sultra, Tahir Kimi yang mewakili Ketua KONI Agista Ariani Ali Mazi, dan dihadiri Ketua Umum Persaudaraan Kempo Indonesia (Perkemi) Sultra, Harmin Ramba.
Tim Pra PON Sultra ini akan berjuang merebut tiket ke PON 2020 di Papua. Para atlet Sultra akan mengikuti sembilan nomor yakni randori putra tiga kelas, randori putri tiga kelas, dan embu tiga kelas.
Atlet putra randori yakni Laode Muh Asnur Husaini (kelas 70 kg), Rical (kelas 65 kg) dan Arianto (kelas 60 kg). Atlet putri dandori terdiri Waode Sitti Saputriani (kelas 60 kg), Sitti Zubmawati (kelas 55 kg) dan Andi Masria (kelas 50 kg).
Kemudian atlet embu beregu putra yakni Alditiya, Fitrah Firmansyah, Risal Darmansyah, dan Dzul Ikra. Atlet embu pasangan putra yudansha yakni Ahmad Ryadi dan Fadel El Zayed. Selanjutnya atlet embu pasangan Kyu Kenshi Putra yakni Alditya dan Fitrah Firmansyah.
Sekretaris Umum KONI Sultra, Tahir Kimi, sebelum melepas secara resmi kontingen menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas keikutsertaan Perkemi Sultra, serta meminta kepada seluruh atlet agar bisa tampil maksimal.
“Jadikan kesempatan ini sebagai peluang dan jangan sia-siakan, harus tampil fight dan jangan ada kata mundur. Semua atlet punya peluang, karena peta kekuatan cabor kempo di Indonesia ini sudah merata dan Sultra berada di atas rata-rata, tinggal bagaimana kemampuan para atlet dalam memaksimalkan teknik, fisik dan mental saat tanding di lapangan nanti,” katanya.
Ia berjanji jika tim Pra PON Perkemi bisa meloloskan enam kelas ke PON maka akan memberikan bonus khusus bagi atlet Perkemi Sultra sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi KONI terhadap atlet yang membawa harum nama daerah.
Tahir optimis Tim Perkemi Sultra akan mampu mengukir prestasi terbaik di Pra PON Banjarmasin sehingga bisa meloloskan banyak atlet ke PON di Papua.
“Harapan ini bukan tanpa alasan, karena kempo saat ini merupakan cabor unggulan di Sultra yang selama perhelatan PON selalu menyumbangkan medali dan membawa harum nama daerah,” katanya.
Tugas KONI kata Tahir, adalah memfasilitasi cabor dan membuat atlet tidak susah, selain tuntutan bertanding profesional maka atlet juga harus senantiasa merasa senang.
“Kami tidak ingin dapatkan info perlakuan tidak layak terhadap atlet. Yang lebih penting lagi bahwa atlet Sultra adalah duta, jagalah kehormatan daerah di manapun kita berada,” katanya.
Sementara Ketua Perkemi Sultra, Harmin Ramba mengaku sudah mempersiapkan atlet melalui seleksi hasil Porprov Sultra kemudian mengikuti pelatda selama beberapa bulan.
“Dan dalam sejarah, baru kali ini Perkemi Sultra mengirim atlet untuk mengikut kelas embu di Pra PON. Sekarang kita serahkan kepada atlet untuk tampilkan yang terbaik melalui arahan para pelatih, para pelatih ini merupakan peraih medali emas PON,” katanya.
Harmin Ramba berpesan kepada atlet agar senantiasa menjaga kekompakan selama mengikut Pra PON karena yang dipertaruhkan bukan lagi kempo tetapi nama daerah Sultra.
“Kita berharap semua kelas yang kita ikuti bisa lolos untuk PON Papua, sehingga kita bisa membuktikan kalau kempo adalah cabor unggulan yang senantiasa meraih medali pada PON,” katanya.
Tim Pra PON Perkemi Sultra bertolak dari Kendari menuju Banjarmasin pada Senin sore. Tnggal 11 November akan dilakukan penimbangan berat badan atlet oleh panitia Pra PON dan pertandingan akan dilakukan 13-16 November, kemudian penutupan Pra PON pada 17 November 2019. (b)