12 Rumah dan Satu Pesantren di Kolut Diterjang Angin Puting Beliung

12 Rumah dan Satu Pesantren di Kolut Diterjang Angin Puting Beliung
PUTING BELIUNG - Sebanyak 12 rumah milik warga di desa Lametuna dan Meeto, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak setelah diterjang angin puting beliung sekitar pukul 22:00 Wita, Senin (26/11/2018) malam. (Rusman Edogawa/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Sebanyak 12 rumah milik warga di desa Lametuna dan Meeto, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak setelah diterjang angin puting beliung sekitar pukul 22:00 Wita, Eenin (26/11/2018) malam.

Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolres Kolaka Utara, AKBP Susilo Setiawan yang telah mengunjungi rumah korban di dua desa itu.

“Ada beberapa titik rumah yang diterpa angin puting beliung dan sudah kami datangi. Kita masih kordinasi dengan instansi terkait, baik dinas sosial dan BPBD,” kata Susilo Setiawan, Selasa (27/11/2018).

Hasil pantauan Polres Kolut, dari 12 rumah yang menjadi sasaran amukan angin itu, empat diataranya dalam kondisi rusak berat. Seperti rumah milik Haji Sakka dan Haji Indo Engka di desa Lametuna dan Satu pesantren. Sedangkan sisanya dalam kondisi rusak ringan.

“Data dari polsek, yang masuk kategori rusak parah adalah dua rumah di desa Lametuna dan satu pesantren di desa Meeto. Pesantren ini, atapnya serta dua ruang kelas dan satu asrama putih rubuh,” ujarnya.

Sementara itu, pengelola umum Pesantren Meeto, Musliadi menjelaskan, rubuhnya bangunan pesantren itu diawali hujan lebat dan tiba-tiba angin bertiup kencang. Sementara malam itu, lampu PLN juga padam.

Saat bangunan itu rubuh, sejumlah santri yang masih berada dalam Asramanya berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri di masjid.

Kata dia, pesantren tersebut sudah kedua kalinya diterjang musibah angin puting beliung sejak tahun 2017 lalu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) BPBD kabupaten Kolut, Iskandar Adnin mengatakan meski belum diketahui berapa kerugian materi yang dialami para korban, namun pihaknya telah memberi bantuan berupa logistik dan tenda untuk dipergunakan sementara menutup rumah korban.

“Bantuan yang sudah kami turunkan berupa tenda dan logistik untuk kebutuhan sehari-hari para korban,” tandasnya. (B)

 


Kontributor :Rusman Edogawa
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini