PELATIHAN ALSINTAN – Para peserta Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gempita se Indonesia mengikuti pelatihan pengoperasian mekanisasi pertanian modern di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Serpong, Banten, Rabu (20/9/2017). Pelatihan ini berlangsung selama sehari. (RUSTAM/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, SERPONG– Sebanyak 180 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang dibentuk Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) diperkenalkan sekaligus dilatih mengoperasikan alat mekanisasi modern pertanian di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian di Serpong, Banten, Rabu (20/9/2017).
Kepala Balai Besar Mekanisasi Pertanian Kementan RI Andi Nuralamsyah mengatakan, pemuda tani melakukan praktek langsung pengenalan dan pengoperasian jenis-jenis alat mesin pertanian kepada petani muda.
“Selamat datang para sahabat Gempita di Balai Mektan. Kami selalu mensuport kawan-kawan Gempita yang ingin belajar mengoperasikan alsintan modern hingga mahir, ” kata Andi Nuralamsyah.
Tenaga Ahli Perekayasa dari Balai Mekanisasi Pertanian, DR. Azhari, mengatakan, kebutuhan akan mekanisasi pertanian itu sudah sangat mendesak, mengingat luasnya lahan dan sumberdaya petani Indonesia yang jumlahnya semakin menurun.
“Penggunaan alat mesin pertanian ini diharapkan mampu membangkitkan gairah anak-anak muda untuk terjun bertani,” kata DR. Azhari, yang hadir dalam acara tersebut, di Serpong, Banten, Rabu (20/9/2017).
Selain itu, penerapan mekanisasi pertanian memberikan berbagai keunggulan, di antaranya, musim tanam dapat dilakukan secara serentak, pengolahan tanah jauh lebih luas, dan waktu yang relatif singkat.
Dibandingkan dengan alat tradisional, mesin pertanian dengan kapasitas sedang, dapat menggarap lahan satu hektar dalam waktu satu hari. Dengan begitu, pengolahan lahan pertanian menjadi efektif dan efisien.
Pada kesempatan tersebut, para petani muda dari berbagai daerah diperkenalkan pada alat pembajak tanah, alat tanam, pemanen jagung hingga mesin klobot jagung. Para petani muda dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan instruktur pengoperasian mesin masing-masing.
Mereka sangat antusias, dan menyambut positif semua dukungan yang diberikan pemerintah khususnya kepada KUB-KUB Gempita dalam hal pemberdayaan petani dan regenerasi petani yang kini semakin memprihatinkan jumlah keberadaannya.
Sementara itu, Ketua KUB Gempita Nasional, Deni Rusdiana menyampaikan harapan kepada seluruh anggota KUB se-Indonesia agar semua bentuk dukungan dari pemerintah ini dapat diaplikasikan di daerahnya masing-masing, sehingga KUB Gempita mampu menjadi pioneer dalam hal modernisasi pertanian yang didukung dengan penggunaan alsintan tadi.
KUB Gempita bukan seperti kelompok tani atau gabungan kelompok tani biasa, yang hanya mampu mengolah lahan, akan tetapi mampu memanage semua sumber-sumber informasi pertanian dari hulu sampai hilir, sehingga mampu menjadi cikal bakal terbentuknya korporasi petani Indonesia.
Penulis. : Rustam