2.000 Pelajar di Konut Gelar Malam Taptu

2.000 Pelajar di Konut Gelar Malam Taptu
MALAM TAPTU - Ribuan pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Konawe Utara menggelar malam Taptu dengan menyalakan obor, sebagai rangkaian menyambut hari kemerdekaan HUT RI ke 73. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sebanyak 2.000 pelajar dari berbagai tingkatan di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar malam Taptu. Kegiatan itu merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 73, yang jatuh pada 17 Agustus, besok.

Pantauan awak ZONASULTRA.COM yang ikut mendampingi kegiatan tersebut, para pelajar ini mengenakan seragam pramuka lengkap dengan atributnya. Di tangan kanan mereka megang obor yang dinyalakan, dibawa secara beriringan sepanjang jalan Wanggudu, Ibukota Kabupaten Konut.

Peserta yang terbagi dalam empat shaf itu berjalan kaki menuju pintu masuk plataran Kantor Bupati Konut yang merupakan lokasi akhir kegiatan.

Sebelumnya, para peserta ini dilepas oleh Bupati Konut, Ruksamin disaksikan oleh seluruh jajaran Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Konut di rumah jabatan (Rujab) bupati, Kamis (16/7/2018) pukul 19.30 wita.

2.000 Pelajar di Konut Gelar Malam Taptu

Kegiatan itu turut dihadiri Kapolsek Asera, KOMPOL Muhammad Basir dan Danramil 08 Asera, Mayor Hilman AT.

Peserta taptu juga dikawal ketat oleh puluhan aparat gabungan TNI/Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Konut dilengkapi mobil kesehatan.

Terlihat, cahaya ribuan api obor yang dibakar dalam batang bambu menerangi sepanjang jalan ibu kota wanggudu. Kegitan itu, menjadi tontonan menarik masyarakat sekitar mulai dari anak-anak hingga orang tua turut memadati jalan, tak lupa juga mereka mengabadikan kegiatan tahunan itu.

“Sangat indah dilihat. Seragam pakaiannya, berbarisnya teratur, apalagi api obornya bagus sekali dilihat. Saya foto dan merekam lewat video,” ungkap Risma, warga wanggudu yang menyaksikan kegiatan tersebut.

Bupati Konut, Ruksamin sebelum melepas para peserta berpesan agar kegiatan itu bukan hanya dijadikan simbol acara tahunan saja, tapi betul-betul dimaknai, diresapi dalam diri sehingga jiwa kebersamaan, persudaraan dan cinta tanah air muncul untuk mewujudkan genarasi muda yang baik dan mempunyai samangat patriot.

“Kita semua adalah penerus para pejuang telah memerdekaan negar ini. Jasa-jasa para pahlwan kita selalu tesrimpan dan terkenang di dalam hati,” katanya.

Kata dia, malam taptu merupakan sebuah peringatan dimana para pejuang kemerdekaan telah menetaskan darah di mendan perang demi mempertahankan tanah air ini (Indonesia).

Sekarang saatnya generasi muda sebagai penerus bangsa untuk terus bejuang kemajuan kejayaan dan kemakmuran bangsa ini. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban