ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sepanjang tahun 2018 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyalurkan 2,6 juta ekor bibit untuk budidaya perikanan kepada masyarakat di daerah itu.
Bibit tersebut, disalurkan kepada kelompok masyarakat pembudidaya ikan, baik air tawar maupun payau yang tersebar di 13 Kecamatan. Adapun jenisnya antara lain, ikan mas, nila, bandeng dan udang.
Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi Budidaya, DKP Konut, Zul Chaidir mengungkapkan pencapaian yang diperoleh untuk penyaluran bibit budidaya perikanan di 2018 ini adalah untuk memenuhi target produksi perikanan budidaya yakni sebanyak 19 ribu ton untuk tahun 2018. Pasokan bibit di peroleh dari Unit Pembenihan Rakyat serta Balai Benih Ikan dan Udang yang telah disertifikasi oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Alhamdulillah berkat kerjasama tim DKP Konut dan penyuluh perikanan, target produksi tahun 2018 sudah terpenuhi. Berdasarkan data produksi yang kami peroleh dari masyarakat pembudidaya yang diambil oleh petugas DKP setiap bulannya, dan ini juga tidak terlepas dari kerja keras para pembudidaya ikan untuk memelihara bibit tersebut sampai waktu panen ” kata pria yang kerap disapa Zul ini, Selasa (25/12/2018).
Dikatakan, untuk penanganan bibit komoditi budidaya perikanan, pihak DKP melalui kepemimpinan Deddi Riyanto telah dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sehingga pembagiannya ke masyarakat diberikan secara gratis.
“Tinggal bagaimana kelompok pembudidaya ikan memanfaatkan bantuan tersebut sesuai dengan kaidah budidaya yang baik, agar memperoleh hasil maksimal,” ujarnya.
Dia menambahkan, mekanisme penyaluran bibit itu dilakukan kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) yang terlebih dahulu mengajukan proposal permintaan bibit ikan ke DKP, setelah itu tim DKP beserta penyuluh perikanan melakukan verifikasi faktual di kelompok tersebut.
“Setiap tahun ada peningkatan permintaan bibit dari Pokdakan karena minat masyarakat untuk melakukan budidaya makin tinggi, dibuktikan banyaknya masyarakat membuka kolam dan tambak” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, para petani menjual langsung hasil budidayanya kepada pengumpul yang datang langsung kelokasi panen.
“Kami terus melakukan pemantauan, pengawasan dan bimbingan kepada para petambak, juga nelayan agar aktivitas yang dijalankan bisa lebih baik, dan memberikan kesejahteraan hidup yang maju pada mereka,” katanya.
Sementara di tahum 2019 mendatang, DKP Konut akan menghidupkan kembali pengembangan budidaya rumput laut yang sempat menjadi komoditi unggulan di daerah ini, namun belakangan produksinya mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir. (B)