ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk sementara menghentikan program cetak sawah pada tahun 2018 mendatang.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Distanak Sultra Muhammad Nasir saat memberikan sambutan dalam acara panen raya jagung hibrida di Desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Konawe Selatan (Konsel), Jumat (29/12/2017), kemarin.
Kebijakan tersebut diambil bukan tanpa alasan. Pemberhentian atau moratorium program cetak sawah itu dilakukan oleh Pemprov Sultra untuk memaksimalkan lebih dulu lahan yang sudah dicetak selama tahun 2017. Sebab, banyak lahan yang sudah dicetak namun pemanfaatannya belum baik di masyarakat.
“Untuk apa kita cetak banyak-banyak kalau pemanfaatannya tidak maksimal. Ini kebijakan dari kami langsung tentu sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan ini pun tak tertuang dalam DIPA APBN 2018,” ungkap Nasir.
Dikatakannya, walaupun lahan luas namun petaninya kurang itu juga akan menjadi masalah. Sehingga dengan moratorium ini dapat meningkatkan produktivitas padi di Sultra. Program cetak sawah tahun 2017 pihaknya mencetak sekitar 2.519 hektar dari target sekitar 4.000 hektar.
“Kalau ini bisa dimaksimalkan, maka sistem tanam padi jagung padi dapat dilakukan sehingga hama tanaman pun dapat dikendalikan dengan baik oleh petani,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Distanak Sultra, Sukirman menambahkan, pelaksanaan percetakan sawah tahun ini dilakukan pada 10 kabupaten di Sultra yakni Kolaka Timur (Koltim) 450 hektar dan realisasi kontrak sudah mencapai 100 persen, Bombana 400 hektar terealisasi 100 persen, Muna 700 hektar terealisasi 100 persen, Buton 100 hektar terealisasi 100 persen, Muna Barat (Mubar) 230 hektar namun realisasi baru 194 hektar atau 84,35 persen.
Kemudian Konut 260 hektar, Buton Tengah (Buteng) 50 hektar, Konawe 450 hektar, Konawe Selatan (Konsel) 450 hektar, Konawe Kepulauan (Konkep) 100 hektar dan semuanya telah direalisasikan 100 persen.
Untuk diketahui, 1.000 hektare untuk tiga kabupaten meliputi Konawe, Konawe Selatan dan Konawe Kepulauan tersebut dibawah kendali dan pengawasan dari Korem 143/Haluoleo Kendari.
Sedangkan dari target 2.190 hektare tersebar pada tujuh kabupaten di bawah kendali dan pengawasan Ditzeni-AD yang terdiri dari Kabaupaten Muna, Koltim, Bombana, Konut, Mubar, Buton dan Kabupaten Buteng. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban