2019, GOR Standar Internasional Bakal Dibangun di Wakatobi

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Tahun 2019 ini, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Wakatobi, SulawesiTenggara (Sultra), bakal membangun Gedung Olahaga (GOR).

Kepala Dispora Kabupaten Wakatobi, La Ode Adili saat disambangi di ruang kerjanya, mengatakan, GOR dengan tipe B ini bertaraf standar Internasional.

Fasilitas olahraga itu akan dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) Republik Indonesia (RI) dengan menelan anggaran Rp 15.193.000.000
yang harus selesai seluruhnya pada tahun ini.

“Jadi kalau di Sultra ini ada event, bisa saja dilaksanakan di Wakatobi. Karena yang memiliki itu di Sultra hanya ada satu, baru Wakatobi. Action pembangunannya, Dispora Kabupaten Wakatobi tahun 2019 ini yang pertama adalah perencanaan, pengawasan dan pembangunan fisik GOR itu sendiri dan harus selesai tahun ini,”katanya, Senin (18/3/2019).

“Dalam satu kali pembangunan yang tidak bertahap. Saya ancang-ancang disini, selambat-lambatnya di awal bulan Desember 2019 sudah rampung, dan itu tidak bisa menyeberang tahun,”ungkapnya.

Kata dia, progressnya sudah selesai lelang perencanaan (Detail Engineering Design (DED), sekarang sudah pada tahap proses dokumen kontraknya.

Sementara untuk lokasi pembangunannya akan dipusatkan di wilayah Desa Komala, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), dan lahannya sudah bersertifikat.

“Baru 5 hektare lahan yang terbebaskan, 2,5 hektare digunakan untuk GOR dan arenanya, 2,5 hektarenya lagi akan digunakan pembangunan yang lain,”terangnya.

Lebih lanjut La Ode Adili menjelaskan, pembangunan GOR itu yang masuk dalam pengelolaan lapangan dan atletnya adalah Cabang olahraga (cabor) Bulutangkis, empat lapangan, Bola Voli satu lapangan, Bola Basket satu lapangan, Futsal satu lapangan, Tenis satu lapangan, dan Sepak Takraw empat lapangan.

“Itulah yang masuk dalam GOR, jadi pembangunan dalam GOR itu sendiri adalah pembinaan olahraga prestasi yang akan dinikmati oleh masyarakat. Dan untuk anak sekolah, mereka akan mengunakannya secara cuma-cuma (gratis), kalau umum masih akan dibahas bagaimana baiknya agar seluruh masyarakat Wakatobi bisa menikmati fasilitas itu,”tuturnya. (a)