2020, Dinas PU Butur Fokus Peningkatan Jalan di Wilayah Pantura

Kepala Seksi Pembangunan Bidang Binamarga PUPR Butur Muhammad Irvan Ridha Malik
Muhammad Irvan Ridha Malik

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Salah satu fokus Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2020 adalah peningkatan jalan di wilayah pantai utara Buton Utara atau yang dikenal dengan sebutan Pantura, dimulai dari Kulisusu Utara hingga Wakorumba Utara.

Kepala Seksi Pembangunan Bidang Binamarga PUPR Butur Muhammad Irvan Ridha Malik mengatakan, peningkatan jalan ini terbagi beberapa ruas jalan mulai Waodeburi – Petetea, Petetea – Pebaoa, Pebaoa – Lakansai, Lakansai – Lamoahi, Lamoahi – Torombia, dan Torombia – Labuan

Peningkatan jalan di wilayah Pantura ini, kata Irvan Ridha, menelan anggaran sekitar Rp34,22 miliar. Sebanyak Rp15,7 miliar berasal dari dana alokasi khusus (DAK) reguler dan sisanya dana alokasi khusus (DAU).

Menurutnya, peningkatan jalan di wilayah Pantura ini terus digenjot, salah satunya karena merupakan akses ke Pelabuhan Feri Labuan Bajo menuju Amolengo, Konawe Selatan, yang merupakan akses menuju ibu kota Provinsi Sultra. Diharapkan, peningkatan jalan ini dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta perputaran ekonomi masyarakat di daerah itu.

“Ini kan masih jalan kabupaten dan akses menuju ke pelabuhan feri (Labuan-Amolengo) itu banyak lewat di daerah sini (Pantura) sehingga peningkatan jalan ini terus kami genjot agar mobilisasi masyarakat juga lebih baik yang nantinya juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Butur,” kata Vavan, sapaan akrabnya saat dihubungi, Rabu (26/2/2020).

Selain peningkatan jalan di wilayah Pantura, fokus Dinas PUPR Butur lainnya adalah infrastruktur perdesaan seperti pembangunan jalan setapak. Ada 21 item kegiatan khusus infrastruktur perdesaan ini dengan anggaran sekitar Rp4,5 miliar.

Karena keterbatasan dana, kata Vavan, tidak semua desa mendapatkan sentuhan infrastruktur perdesaan ini. Dari sekitar 80 desa dan kelurahan di wilayah Butur, tidak semuanya bisa diakomodir.

“Jadi kan ada musrenbang desa, kemudian musrenbang kecamatan, di situ semua OPD turun. Masyarakat menyampaikan infrastruktur apa yang dibutuhkan desanya. Setelah itu ada tim yang mengkroscek kembali, tapi karena keterbatasan dana kita lihat mana yang prioritas dan yang mendesak,” jelas Vavan yang baru-baru ini mendapat tugas tambahan sebagai Humas Dinas PUPR Butur.

Fokus program lainnya, lanjut Vavan adalah sanitasi penyediaan sarana dan prasarana air limbah. Salah satunya adalah pembangunan septic tank, baik skala komunal maupun individual. Khusus program ini menelan anggaran sekitar Rp4,89 miliar.

Selanjutnya pembangunan box culvert yang menelan anggaran sekitar Rp3 miliar. Rencananya ada sekitar 17 unit box culvert yang akan dibangun. “Jadi jembatan kayu di Butur itu secara bertahap kita akan alihkan ke box culvert,” kata Vavan.

Vavan menambahkan, total dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) PUPR Butur untuk tahun 2020 senilai Rp67,6 miliar. Anggaran tersebut terbagi atas beberapa item program seperti peningkatan jalan dan jembatan dengan anggaran sekitar Rp22,894 miliar; pembangunan jalan dan jembatan senilai Rp19,216 miliar.

Selanjutnya pembangunan saluran drainase Rp710 jutaan; program rehabilitasi pemeliharaan jalan dan jembatan senilai Rp1,82 miliar, pengembangan dan pengolahan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Rp6,657 miliar. (*)

 


Reporter: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini