222 Mahasiswa Prodi S-1 Farmasi UMW Kendari Ikuti PKL Farmakognasi di Desa Sanggula

222 Mahasiswa Prodi S-1 Farmasi UMW Kendari Ikuti PKL Farmakognasi di Desa Sanggula
Sebanyak 222 mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Farmasi, Universitas Mandala Waluya mengikuti Pelatihan Kuliah Lapangan (PKL) Farmokognasi di Desa Sanggula, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (10/12/2022). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sebanyak 222 mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Farmasi Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari mengikuti Pelatihan Kuliah Lapangan (PKL) Farmokognasi di Desa Sanggula, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)

Ketua Panitia PKL Farmakognosi Risky Juliansyah Putri mengatakan, kegiatan ini merupakan rutinitas Prodi S-1 Farmasi. Tujuan PKL ini untuk mengambil dan mengolah sampel di lokasi PKL serta menginventarisasi bahan alam lokal pada daerah pertambangan dan pesisir pantai.

“Mahasiswa diajarkan langsung cara pengambilan sampel penelitian berupa tanaman obat yang dipakai warga setempat,” kata Risky melalui pesan WhatsApp.

BACA JUGA :  Prodi Farmasi UMW Kendari Raih Akreditasi Baik Sekali, Profesi Apoteker Segera Dibuka

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan informasi tentang tanaman lokal yang digunakan oleh warga setempat, sebagai tanaman berkhasiat untuk dilanjutkan proses pengolahan dalam tingkat penelitian, khususnya penelitian mahasiswa dan dosen.

“Hal ini juga sebagai salah satu tridharma perguruan tinggi serta dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengolahan dan penyiapan sampel penelitian dalam bentuk simplisia, herbarium maupun haksel dari tanaman obat,” ujarnya.

Ketua Prodi Farmasi UMW Kendari Wa Ode Yuliastri menambahkan, kegiatan PKL ini untuk mencari sampel tanaman obat, di mana akan dilakukan penelitian atau praktikum oleh mahasiswa tersebut.

BACA JUGA :  UMW Kendari Gandeng RS Sulaiman Al-Habib Saudi Arabia untuk Rekrut Tenaga Perawat

Setelah itu, akan dilakukan beberapa tahapan untuk mendapatkan senyawa-senyawa dari tanaman obat yang ditemukan.

“Kita akan mengetahui potensi pada tanaman obat yang ada di Sultra dan akan dikembangkan menjadi bahan baku obat,” tambahnya.

Adapun sampel tanaman yang ditemukan di lapangan, yaitu paku, komba-komba, tembelekan, kancing ungu, ciplukan, asoka, dan senggani. (B)

 


Kontributor: Sutarman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini