ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 239 orang tenaga kerja asal Tiongkok bakal tiba di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), hari ini Selasa (7/7/2020) melalui Bandara Haluoleo.
Rencana kedatangan tersebut, kembali disambut dengan demonstrasi penolakan oleh ratusan pengunjuk rasa. Ratusan pengunjuk rasa itu dari berbagai elemen diantaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kendari, Tamalaki Sultra, dan Mahasiswa kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Mereka kembali memblokade jalan di gerbang Ranomeeto dan perempatan Bandara Haluoleo.
Ketua HMI Cabang Kendari Sulkarnain mengatakan, secara konsisten terus menolak kedatangan mereka dari gelombang pertama hingga ketiga hari ini. Pasalnya, dokumen TKA dua gelombang terkahir pihaknya belum mendapatkan dokumen ketenegakerjaan dari pemerintah.
“Sampai hari ini belum ada RPTKA dan keterbukaan dokumen lainnya. Sehingga memang kami sangat yakin dengan dugaan kami bahwa seluruh TKA yang jumlahnya 500 itu bukanlah tenaga ahli tetapi mereka adalah pekerja serabutan yang hari ini merebut lapangan kerja masyarakat Indonesia,” ungkapnya di lokasi demo.
Menurut Sulkarnain, aksi dengan nomenklatur jilid tiga ini juga adalah bentuk kekecewaan pihaknya terhadap pemerintah daerah dan seluruh pihak berwenang. Ia menilai, mereka cenderung melakukan pembiaran dan dukungan terhadap TKA asal China itu.
“Sampai hari ini juga mereka tidak memberi sanksi kepada perusahaan penyedia TKA yang telah melanggar undang-undang nomor 13 tahun 2003, Perpres nomor 20 tahun 2020 dan Peramenaker 10 tahun 2020,” imbuhnya
“TKA yang sudah masuk karena backingan aparat kepolisian kami akan agendakan untuk mengusir dari VDNI jika pemerintah kita tidak berani,” kata dia.
Untuk diketahui, kedatangan 239 orang ini merupakan gelombang terakhir setelah sebelumnya 261 TKA sudah masuk di perusahaan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Stell (OSS). (b)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ilham Surahmin