274 Siswa MAN IC Kendari Lakukan Studi Kolaborasi di Kecamatan Loea Koltim

274 Siswa MAN IC Kendari Lakukan Studi Kolaborasi di Kecamatan Loea Koltim
MAN IC KENDARI - Sebanyak 274 siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan studi kolaborasi pembelajaran dengan tema "Bhineka Tunggal Ika" di Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sebanyak 274 siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan studi kolaborasi pembelajaran dengan tema “Bhineka Tunggal Ika” di Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Kepala MAN IC Kendari Muhammad Naim mengatakan, 274 siswa tersebut merupakan jumlah seluruh siswa MAN IC Kendari yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Kegiatan tersebut digelar pada 24 hingga 27 Oktober 2022 dengan tujuan agar para siswa bisa memahami bagaimana kerja sama dijalankan dan diinternalisasikan.

“Dalam skala kecil, mungkin siswa MAN IC Kendari hanya memahami kolaborasi sesama siswa di asrama maupun di kelas. Tapi saat mereka berada di lapangan, maka mereka akan menemukan makna kolaborasi yang lebih nyata,” ucapnya usai pembukaan studi kolaborasi di Koltim pada Senin (24/10/2022).

Dalam pelaksanaannya, studi kolaborasi yang merupakan salah satu program MAN IC Kendari tersebut terdiri dari dua kegiatan, yaitu proyek ilmiah untuk kelas X yang didukung oleh XI sebagai rintisan untuk implementasi kurikulum merdeka. Proyek ilmiah terdiri dari observasi lapangan untuk penentuan ide awal penelitian yang akan ditindaklanjuti oleh penulisan proposal penelitiannya di madrasah.

Kedua adalah kegiatan live in atau tinggal bersama masyarakat untuk siswa kelas XII. Kegiatan tersebut merupakan pendukung kurikulum dan memang diformat bagi kelas IX untuk seluruh madrasah di Indonesia sebelum menyelesaikan pendidikan di madrasah.

274 Siswa MAN IC Kendari Lakukan Studi Kolaborasi di Kecamatan Loea Koltim
Foto bersama usai upacara penyambutan siswa studi Kolaborasi siswa MAN IC Kendari.(Ismu/Zonasultra.id)

Muhammad Naim mengatakan, kegiatan live in berkaitan dengan spiritual yaitu kerja sosial di rumah ibadah dan lembaga pemerintahan desa, bidang pendidikan seperti menggerakkan taman pengajian Alquran ataupun menjadi mentor sesuai arahan pembimbing.

Studi kolaborasi yang melibatkan seluruh siswa dengan dua jenis kegiatan tersebut pertama kalinya diselenggarakan MAN IC Kendari dan di Sultra. Sebelumnya pada 2018/2019 MAN IC Kendari menjalankan program kegiatan home stay untuk kelas XII saja.

Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Simbalai (13 kelompok), Kelurahan Loea untuk seluruh kelas XII dan Desa Lamoare (11 kelompok). Pemilihan Koltim dan Kecamatan Loea sebagai wadah studi dilakukan berdasarkan observasi berbasis data dan fakta sesuai tema sehingga diharapkan siswa bisa memahami keberagaman etnis dan budaya yang ada serta dinamika perekonomiannya.

Pemerintah setempat yang diwakilkan oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Loea, I Ketut Somo menyambut baik kegiatan studi kolaborasi MAN IC Kendari tersebut. Pihaknya menyiapkan sepuluh rumah di Kelurahan Simbalai, sembilan rumah di Kelurahan Loea, dan sebelas rumah di Desa Lamoare untuk tempat menginap siswa, termasuk guru pendamping.

“Mudah-mudahan dengan kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Loea. Apalagi sudah dekat ini mau ada MTQ lagi, dengan adanya para siswa ini mudah-mudahan bisa mengajar anak-anak di Loea ini khususnya pengajian dan lainnya. Kami harap kegiatan ini bisa berkelanjutan, bukan cuma MAN IC, tetapi madrasah lain juga bisa ikut,” ucap I Ketut Somo.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Koltim Muhamad Kadir Azis Al-Yafie mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri untuk Koltim karena ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan studi kolaborasi itu. Ia berharap ada ilmu yang bisa didapat guru madrasah yang ada di Koltim dari studi kolaborasi tersebut.

Kata dia, berbicara tentang madrasah di Koltim belum sebesar madrasah lain di Sultra dan baru memiliki satu madrasah. Menurutnya, secara tidak langsung madrasah yang ada di Koltim dibawakan ilmu untuk belajar.

“Kalau tempat lain mencari, kita dibawakan. Ini kesempatan besar,” tutupnya. (B)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini