3 Bulan Tak Selesaikan Program Penanaman Jagung, Camat dan Kades di Konut Siap Dicopot

3 Bulan Tak Selesaikan Program Penanaman Jagung, Camat dan Kades di Konut Siap Dicopot
RAPAT SWASEMBADA PANGAN-Bupati Konawe Utara, Ruksamin bersama Wakil Bupati Konut, Raup didampingi Sekda Konut, Marthaya menggelar rapat peningkatan progres swasembada pangan diwalayah Konut. Dalam kegiata tersebut turut dihadiri para kepala SKPD Konut, unsur pimpinan TNI, Polri, serta Camat, Lurah dan Kades Se-Kabupaten Konut. (Jefri/ZONASULTRA.COM).
3 Bulan Tak Selesaikan Program Penanaman Jagung, Camat dan Kades di Konut Siap Dicopot
RAPAT SWASEMBADA PANGANBupati Konawe Utara, Ruksamin bersama Wakil Bupati Konut, Raup didampingi Sekda Konut, Marthaya menggelar rapat peningkatan progres swasembada pangan diwalayah Konut. Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri para kepala SKPD Konut, unsur pimpinan TNI, Polri, serta Camat, Lurah dan Kades Se-Kabupaten Konut. (Jefri/ZONASULTRA.COM).

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah Camat, Lurah dan Kepala Desa (Kades) se- Kabupaten Konawe Utara (Konut) menandatangi surat pernyataan siap dicopot dari jabatannya, jika dalam kurung waktu 3 bulan tidak mampu menyelesaikan program penanaman jagung di wilayah masing-masing.

Kegiatan itu digelar dalam rapat swasembada pangan untuk meningkatkan progres penanaman jagung hibrida di aula Anawai Ngguluri, Jum’at (20/1/2017).

Bupati Konut, Ruksamin mengatakan, target yang diberikan bukanlah suatu hukuman, paksaan atau ketidaksukaan dirinya, melainkan untuk memotivasi kinerja para pemimpin kecamatan dan desa itu agar betul-betul serius dan mau bekarja dengan kompak mensukseskan program penanaman jagung 2000 hektar yang menjadi program Berlian pemda Konut menuju kesejahteraan.

“Bulan Maret ini target awal 2000 hektar sudah harus terolah lahan jagung tinggal diatur ditiap kecamatan, lurah desa. Saya minta di tempat ini juga langsung buat surat pernyataan paling lama 3 bulan sudah harus selasai untuk program jagung Hibrida ini, kalau tidak Kades dan Camat saya pecat,” tegas Ruksamin.

Untuk wilayah yang tak mempunyai lahan penanaman jagung seperti, Kecamatan Lasolo Kepulauan yang berada di sekitar area perairan laut, dirinya memaklumi dan tak memaksakan.

Olehnya itu, terkait masalah tehnis para Camat, Lurah dan Kades selalu berkoordiansi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konut, TNI dan Kepolisian yang telah disiap siagakn membantu mensukseskan program itu.

“Silahkan kalian tertawa, tapi saya tidak main-main tidak sukses saya pecat. Kami sudah siapkan semua masalah tehnisnya ini untuk mengantisipasi karena biar juga ada lahan kalau tidak ada alat berat kita tidak bisa juga bergerak,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Konut, Raup menuturkan, program tersebut merupakan tanggung jawab besar dan bukan hal yang biasa. Pihaknya, terus bergerak dengan tujuan untuk memajukan daerah Konut secara menyeluruh dan menjadikan daerah Konut sebagai penghasil dan pengekspor jagung di wilayah Sultra.

“Program ini didukung langsung oleh Menteri Pertanian tidak mungkin berbicara tanpa didukung regulasi yang ada. Marketing, pasar fasilitas sudah siap semua tinggal masyarakatnya saja mau bergerak atau tidak. Makanya hari ini kami kumpulkan para Camat, Lurah, Kades agar beres semua terget awal 2000 hektar sudah harus selesai,” tuturnya..

“Ketegasan yang kami berikan ini supaya betul-betul ada nilai tanggung jawab. Kami bolak balik di Kementrian bawa proposal, sekarang Menteri turunkan bantuan alat berat, pupuk, bibit, hand traktor, pompa air dengan total Rp 52 miliar untuk masyarakat Konut, sekarang yang kami minta adalah keseriusan masyarakat tidak ada lain,” tegas Rauf. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini