ZONASULTRA.COM, LASUSUA– Sebanyak 38 Desa dari 13 kecamatan yang ada di kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mendapat 3.170 unit bantuan lampu listrik perumahan, jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (PLTSHE) yang siap disalurkan untuk masyarakat yang belum menikmati layanan listrik.
Serah terima bantuan digelar secara resmi di aula lantai tiga Kantor Bupati Kolut, Jumat (19/7/2019). Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan rapat koordinasi urusan perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan yang dihadiri langsung Bupati Kolut, H Nur Rahman Umar, Kapolres Kolut AKBP Susilo Setiawan, beserta Camat dan para Kepala Desa (kades)
Bantuan listrik itu bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)Tahun 2019 melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Bupati Kolut mengingatkan masyarakat penerima bantuan, agar menjaga dan memelihara bantuan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
“Pengalaman yang lalu-lalu, pengadaan bantuan PLTS, baru sekitar tiga bulan terpasang, saat kembali di cek yang ada tinggal tiang-tiangnya, tentu hal seperti ini tidak kita inginkan,” katanya.
Olehnya itu, ia berharap masyarakat sadar bahwa bantuan tersebut merupakan salah satu upaya dan kerja nyata dari pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup, dan kenyamanan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
“Bagi desa yang belum mendapatkan PLTSHE untuk bersabar, pemda akan terus berupaya untuk mendapatkan bantuan. Saat ini bantuan fokus pada desa yang di pegunungan diperkiran dua tahun tidak dapat teraliri listrik,” ujar Nur Rahman.
Sementara itu, data yang dihimpun dari Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan Kolut, sesuai kontrak jumlah bantuan listrik perumahan yang akan disalurkan ke masyarakat berjumlah 3.045 unit, serta tambahan 125 unit sehingga keseluruhan berjumlah 3.170 unit.
Dari 15 kecamatan di Kolut, hanya Kecamatan Pakue Induk dan Kecamatan Watunohu yang tidak mendapatkan jatah PLTSHE. Untuk jumlah penerima setiap desa disesuaikan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) yang belum memiliki alat penerangan. (b)
