ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 4 kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi sasaran Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) noninstitusional atau disebut juga Mobile Training Unit (MTU).
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan empat kabupaten yang menjadi sasaran pelatihan MTU ini adalah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Muna, Wakatobi dan Konawe.
Total paket pelatihan di empat kabupaten itu ada 10 paket, setiap paket terdiri dari 16 orang, jadi total secara keseluruhan sebanyak 160 orang, dengan paket pelatihan yang berbeda. Kemudian jangka waktu pelatihan rata-rata satu bulan.
Di Kabupaten Buteng pelatihan dilaksanakan di Sanggar Seni Desa Morikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, Buteng, diikuti sebanyak 64 orang, terdiri dari 16 peserta setiap paket kejuruan yang dibagi di empat desa untuk proses pelatihannya karena disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap desa.
Empat paket itu yaitu teknik sepeda motor konvensional paket I, teknik sepeda motor konvensional paket II, menjahit pakaian dasar paket I dan menjahit pakaian dasar paket II. Kemudian di Kabupaten Muna, pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Oempu, Kecamatan Tongkuno, yang diikuti sebanyak 64 orang, terdiri dari empat paket kejuruan, yakni kejuruan las (fitter struktur) yang terbagi atas tiga paket yaitu paket I sampai paket III dan pelatihan pembuatan roti dan kue.
“Dari 10 paket tahun anggaran 2020 ini, Buteng dan Muna mendapatkan jumlah paket yang sama,” kata Polondu saat ditemui di ruang kerjanya, Selas (17/11/2020).
Untuk Kabupaten Wakatobi, pelatihan yang diberikan yaitu jurusan menjahit pakaian dasar dilaksanakan di Desa Kabita, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, yang diikuti sebanyak 16 orang.
Meski hanya satu paket pelatihan, yakni Kejuruan Garmen Apparel dengan program Pelatihan Menjahit Pakaian Dasar paket III, namun antusias masyarakatnya untuk lebih meningkatkan keterampilan melalui Pelatihan yang diselenggarakan oleh BLK Kendari cukup tinggi.
Keempat di Kabupaten Konawe diberikan pada puluhan warga di Kecamatan Wonggeduku Barat, yakni pelatihan budidaya tanaman hidroponik yang diikuti sebanyak satu paket 16 orang dan dilaksanakan selama 15 hari.
Dirinya berharap pelatihan yang diberikan dapat membuat seluruh masyarakat mampu berwirausaha secara mandiri dan dengan keterampilan yang didapatkannya dapat menolong diri dan keluarganya bahkan bisa menolong dan memberdayakan orang lain.
Kata dia, Kementerian Ketenagakerjaan(Kemenaker) melalui BLK Kendari memiliki kewajiban untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sebagai langkah konkrit menekan angka pengangguran, sehingga hal itu yang mendorong pihaknya mendatangi langsung warga yang tidak bisa datang ikut pelatihan di BLK Kendari.
Di tengah wabah Covid-19, penyelenggara maupun para peserta selalu menerapkan protokol kesehatan, mulai dari jaga jarak, rajin cuci tangan dan selalu menggunakan masker.
Editor: Ilham Surahmin