ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 49 tenaga kerja asing (TKA) kembali masuk di Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu 15 Maret 2020, sekira pukul 20.00 Wita. Puluhan TKA tersebut telah dipastikan berasal dari China.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sofyan membenarkan terkait kedatangan puluhan TKA asal China tersebut.
Ia menjelaskan, puluhan TKA itu merupakan warga Provinsi Henan, China, yang transit di Bangkok, Thailand, untuk mengurus visa kunjungan, lalu selanjutnya ke Indonesia.
Puluhan TKA itu, tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020 dan sempat menjalani karantina selama 14 hari, hingga 15 Maret 2020. Kemudian mereka ke Jakarta, Indonesia.
(Baca Juga : Viral Video Puluhan TKA China Tiba di Bandara Haluoleo, Ini Penjelasan Kapolda)
“Benar, berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020. Tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical sertifikat atau surat kesehatan, dari pemerintah Thailand,” terang Sofyan saat ditemui awak media di rumah jabatan Gubernur Sultra, Senin (16/3/2020).
Dalam surat kesehatan itu, kata Sofyan, tertera bahwa puluhan TKA itu telah melewati proses karantina selama 14 hari. Surat kesehatan itu juga, telah diverifikasi oleh perwakilan pemerintah Indonesia di Thailand, berdasarkan peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 7 tahun 2020 pasal 3 ayat 2.
“Dan 15 Maret 2020, mendarat di Bandara Soekarno Hatta, dan telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta. Dan telah mengeluarkan kartu kewaspadaan kesehatan pada setiap orang tersebut,” bebernya.
(Baca Juga : Penyebar Video TKA China di Bandara Haluoleo Ditangkap Polisi)
Berdasarkan surat dari KKP itulah, pihak Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, lalu membolehkan mereka dari Jakarta, menuju Bandara Haluoleo, lalu ke Konawe Selatan (Konsel). Para TKA itu, terbang dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 696.
“Jadi mereka ini orang baru dari China, bukan memperpanjang visa. Tapi mereka TKA baru. Kalau soal dikarantina di Indonesia, itu bukan ranah kami itu ranah KKP. Kami hanya menerima rekomendasi dari KKP, kemudian kami cap dan bisa keluar,” ungkapnya.
Meski begitu, Sofyan mengakui, bahwa ke-49 TKA asal China tersebut belum dikarantina di Indonesia, dan hanya mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Soekarno Hatta. Padahal, berdasarkan peraturan Menteri Hukum dan HAM, pasal 3 ayat 2, seluruh TKA yang masuk di Indonesia, wajib mengikuti proses karantina selama 14 hari.
Sebelumnya, warga Kota Kendari, digemparkan dengan video yang merekam kedatangan puluhan warga negara asing (WNA) China di Bandara Haluoleo Kendari, Minggu (15/3/2020) malam.
Video berdurasi 53 detik itu menunjukkan sebanyak 40 TKA lengkap dengan koper yang diderek keluar dari sebuah ruangan kedatangan bandara. Semua warga China itu menggunakan masker di wajahnya. (A)
Sungguh memprihatinkan kalo benar sikap aparat kepolisian terhadap yg meng upload foto kedatangan WNA asal cina di bandara haluoleo kendari yg ditangkap oleh aparat, sebab ada fakta wna tsb memang warga henan cina yg transit di thailan trs tgl 15 maret ke jakarta indonesia datang dr cina yg sebagaimana penjelasan Bp Sofyan selaku Kakanwil Menkumham Sulawesi tenggara, artinya berita dan video tsb ada kaitan kebenaran. Mohon kiranya aparat dpt lbh obyektif melihat fakta tsb.
Sehingga tdk menambah keresahan di masyarakat dg kekhawatiran corona