ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Aneka Tambang (ANTAM) yang digelar Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka berlangsung meriah.
Acara lebih dulu menampilkan selebrasi tarian empat etnis yang menyuguhkan tari tradisional suku Mekongga, Moronene, Muna dan Tolaki. Dibumbui lagi dengan tarian teratrikal yang penuh seni, semua diperankan oleh karyawan ANTAM UBPN Sultra.
General Manager (GM) ANTAM UBPN Sultra Hartono mengatakan, perayaan HUT 50 ANTAM untuk mengenang sejarah serta merupakan sebuah bentuk kesyukuran kepada Tuhan dan apresiasi kepada karyawan dan stakeholder ANTAM. Kata dia, moment ini merupakan ulang tahun emas karena usia perusahaan itu sudah mencapai setengah abad.
Hartono juga mengingatkan, sejak berdirinya ANTAM, hubungannya dengan Pemerintah Daerah dan TNI/Polri tidak bisa dipisahkan. Dimana saat itu, perusahaan ini masih bernama PT Nikel Indonesia dengan kepemilikan saham pemerintah pusat sebesar 60 persen dan pemerintah daerah 40 persen Saat itu, Pemda diwakili oleh Komandan Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin, Kolonel M. Yusuf.
Hingga akhirnya pada tanggal 11 Juli 1968 lahir Perusahaan Negara (PN) ANTAM sebagai merger dari berbagai perusahaan pertambangan milik Negara. Lalu pada tanggal 14 Juni 1974, pemerintah mengelurkan PP No. 26 Th. 1974 yang mengalihkan bentuk Aneka Tambang dari PN menjadi PT atau Perseroan Terbatas.
“Jadi, sejak lahirnya ANTAM, tidak bisa dipisahkan hubungannya dengan Pemda dan TNI/Polri,” kata Hartono dalam sambuatannya di acara itu.
Membangun Daerah dari Hasil Pertambangan
Lima dasawarsa kehadiran ANTAM di Indonesia telah mengalami berbagai tantangan hingga akhirnya menjadi perusahaan yang berskala global. Perusahaan pertambangan ini, 65 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan 35 persen masyarakat.
Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ANTAM dituntut untuk menghasilkan devisa negara melalui sektor pertambangan. Pendapatan ANTAM diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia.
Kegiatan ini telah dilakukan sejak ANTAM berdiri di tahun 1968. Komoditas utamanya adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Perusahaan ini juga menyediakan jasa pengolahan dan pemurnian logam mulia serta geologi.
Selain itu, ANTAM juga dituntut untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan melalui penyaluran dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Tujuannya untuk membangun kehidupan masyarakat secara berkelanjutan.
Bupati Kolaka Ahmad Safei mengatakan, tak bisa dipungkiri, kehadiran ANTAM di kecamatan Pomalaa telah membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan terhadap kabupaten Kolaka, bahkan Sultra, melalui enam sektor pembangunan CSR (Pendidikan, Kesehatan, Penguatan Ekonomi, Sosial dan Budaya serta Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah).
Kegiatan CSR ANTAM di sektor kesehatan yang telah dilaksanakan ANTAM adalah bantuan pembangunan Rumah Sakit tipe B di Kolaka. Belum lagi kontribusinya terhadap pembangunan kapasitas kader Posyandu serta pembangunan sejumlah infrastruktur Puskemsas di kecamatan Pomalaa.
Lalu di sektor penguatan ekonomi bagi kabupaten Kolaka, ANTAM juga berkontribusi terhadap pembanguan jalan usaha tani, pembangunan Bandar Udara Sangia Nibandera di Tanggetada serta pengaspalan jalan di setiap desa dalam ring satu areal operasinya di kecamatan Pomalaa.
Sementara di sektor Pendidikan, kontribusi ANTAM disalurkan melalui bantuan sarana dan prasarana pendidikan untuk sekolah, beasiswa bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga mahasiswa serta penguatan kapasiatas guru di kecamatan Pomalaa.
“50 tahun usia ANTAM dapat memperlihatkan kemajuan yang luar biasa, walaupun beberapa tahun belakangan ANTAM juga pernah mengalami pasang surut, namun kontribusinya terhadap pembangunan sangat luar biasa. Sudah sepatutnya seluruh stakehoders menjaga dinamika itu agar menunjang keberhasilan ANTAM di masa mendatang, utamanya stabilitas keamanan,” katanya.
Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin yang juga hadir dalam peringatan HUT 50 ANTAM mengakui, kontribusi perusahaan itu sudah sangat baik bagi masyarakat di Sultra. Menurutnya, ANTAM mampu berkontribusi di segala aspek kehidupan masyarakat, baik sosial budaya, pendidikan, infrastruktur dan ekonomi.
Dia berharap, kondisi yang sama juga sedianya akan terjadi di wilayahnya setelah ANTAM mulai beroperasi. Ruksamin juga memberikan dukungan positif kepada ANTAM dalam melaksanakan operasinya di Konut diakhir bulan Juli nanti. (*)