ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 583 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari angkatan V dari berbagai fakultas resmi melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di 94 Desa (13 Kecamatan) yang ada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mereka dijadwalkan berada di Konawe selama 40 hari terhitung sejak hari ini (Rabu, 17/7/2019) hingga 25 Agustus. Ratusan mahasiswa semester akhir ini rencananya akan dibagi dalam tiga zona wilayah, yaitu zona I meliputi Kecamatan Soropia, Lalonggasumeeto, dan Kecamatan Kapoiala.
Baca Juga : IAIN Kendari Target 6 Prodi Terakreditasi A Tahun 2020
Kemudian, zona II yakni Kecamatan Pondidaha, Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Wawotobi, Konawe, Unaaha, dan Kecamatan Anggaberi. Untuk zona III yaitu, Kecamatan Uepai, Lambuya, dan Kecamatan Onembute.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara yang menerima rombongan mahasiswa meminta agar para akademisi ini dapat bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat dimanapun mereka ditempatkan.
“Konawe ini memiliki tiga program unggulan yang pada fokusnya yaitu peningkatan ekonomi masyarakat, yaitu program 1 juta ekor sapi, 1 juta ton gabah, dan 1.000 kolam (empang),” kata Gusli Topan saat menerima rombongan mahasiswa di halaman kantor Bupati Konawe, Rabu (17/7/2019) sore.
Ia berharap agar keberadaan mahasiswa dalam program KKN ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Kabupaten Konawe yang saat ini sedang dalam masa transisi pascabencana banjr.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN IAIN Kendari, Abdul Gaffar menjelaskan, dari 583 orang mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, terdapat 4 orang warga negara asing (WNA) dari Negara Thailand.
Baca Juga : BRI Syariah Beri Beasiswa 12 Mahasiswa IAIN Kendari
“Nantinya kita akan siapkan satu fosko utama di setiap kecamatan yang fokusnya adalah untuk pengembangan produk maupun sumber daya manusia (SDM) dengan mengandalkan masing-masing keilmuan,” kata Gaffar.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN ini, menyebut khusus untuk Kecamatan Pondidaha yang merupakan wilayah terparah terdampak banjir, pihaknya menurunkan 3 fakultas yang akan bertugas untuk membantu menghilangkan trauma (trauma healing) pada korban banjir.
Ia merinci dari 583 orang mahasiswa, masing-masing 389 orang dari Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan, 44 orang dari Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Da’wa sebanyak 39 orang mahasiswa, dan 111 orang mahasiswa dari Fakultas Ekomomi Bisnis Islam. (A)
Kontributor : Restu Tebara
Editor : Muhamad Taslim Dalma