ZONASULTRA.COM – Apakah mencintai diri sendiri adalah seperti membeli baju baru? Atau bisa didapat dengan membaca sesuatu yang inspiratif? Atau dengan menjalin hubungan baru?
Jawaban atas semua pertanyaan ini adalah ‘tidak’. Meskipun hal-hal di atas bisa membuat kita merasa lebih baik dan puas, kita tidak bisa menumbuhkan rasa cinta diri melalui kegiatan-kegiatan itu, karena mencintai diri sendiri bukan hanya tentang merasa lebih baik.
Mencintai diri sendiri adalah hal penting untuk hidup yang lebih baik. Dan akan memengaruhi kita dalam memilih pasangan, cara membawa diri di tempat kerja, dan bagaimana kita mengatasi masalah dalam hidup dan lain sebagainya.
Menurut psikolog dari AS, Deborah Khoshaba Psy.D., cinta-diri adalah penghargaan kepada diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis dan spiritual. Cinta-diri bersifat dinamis dan tumbuh dari tindakan dan pemikiran yang matang.
Ketika kita bertindak dengan cara yang memperluas cinta diri, kita akan mulai menerima kelemahan sama seperti menerima kelebihan. Selain itu, kita juga akan memiliki belas kasihan terhadap diri sendiri, sebagai manusia berjuang untuk menemukan makna pribadi, lebih fokus pada tujuan dan nilai-nilai hidup dan berusaha hidup lebih baik melalui usaha sendiri.
1. Sadar diri.
Mereka tahu seperti apa dirinya dan bertindak bermodalkan pemikiran, rasa, dan keinginannya bukan bertindak atas kemauan orang lain.
2. Bertindak berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
Dengan tetap fokus pada apa yang dibutuhkan, akan mengurangi atau meninggalkan pola perilaku otomatis yang membuat kita terjebak masalah, masa lalu, dan mengurangi rasa cinta-diri sendiri.
3. Merawat diri dengan baik.
Orang yang mencintai dirinya sendiri akan makan makanan bergizi, berolahraga, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, tidur cukup, memelihara keintiman dan interaksi sosial yang sehat.
4. Menetapkan batas.
Saat kita menetapkan batas atau mampu mengatakan tidak untuk pekerjaan, cinta, atau kegiatan yang menguras atau merugikan secara fisik, emosional dan spiritual.
5. Lindungi diri sendiri.
Bawalah orang yang tepat ke dalam lingkaran terdekat kita. Ada orang-orang berlabel teman tapi mereka, dengan banyak cara, mengambil kesenangan dari rasa sakit dan kelemahan.
Singkirkan mereka. Tak perlu merasa tak enak membuang mereka. Karena mereka tidak layak mendapat penghormatan itu.
6. Maafkan diri sendiri.
Kita kadang terlalu keras pada diri sendiri. Inilah saatnya belajar menerima bahwa kita, manusia, bisa berbuat salah. Semua orang pernah berbuat salah.
Ingat, tidak ada yang namanya kegagalan jika kita mau belajar dari kesalahan. Kesalahan yang kita buat adalah proses pembelajaran supaya kita jadi pribadi yang lebih baik lagi, esok hari.
7. Hidup dengan sengaja.
Misalnya, jika tujuan kita ingin lebih sehat dan bermakna, kita akan membuat keputusan yang mendukung tujuan itu. Kita pun akan merasa lebih baik jika berhasil dalam tujuan ini. Kita perlu punya niat yang jelas, apa yang ingin dicapai dan benar-benar melaksanakannya. (*B)
(Sumber: health.kompas.com)
Penulis : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati