ZONASULTRA.COM, KENDARI – Biro Operasional (Ops) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) memetakan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di Sultra pada pemilihan umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang. Sebanyak 71 TPS dinyatakan masuk kategori paling rawan.
Dari total 7.816 TPS di Sultra, terdapat 71 TPS masuk kategori sangat rawan, antara lain, Kota Kendari terdapat 61 TPS dan 10 TPS di Kota Baubau. Sisanya aparat keamanan mengategorikan titik pemungutan suara yang kurang rawan dan rawan.
Kepala Biro (Karo) Ops Polda Sultra Kombes Pol Subnedih mengatakan, kategorisasi kerawanan ini didasari adanya potensi konflik yang disebabkan karena masalah geografis di tempat pencoblosan pada pesta demokrasi nanti.
(Baca Juga : Sultra Demo Sosisalisasi Pemilu di Daerah Rawan Konflik di Kota Kendari)
“Potensi konflik yang terjadi akibat masalah geografis, letak TPS yang sangat jauh, dan bisa jadi soal batas-batas tanah, antara desa-desa yang belum selesai-selesai. Kemungkinan itu hasil analisa intelijen di wilayah jajaran mereka,” ujar Kombes Pol Subnedih saat konferensi pers di ruang media center Polda Sultra, Jumat (29/3/2019).
Di Kota Kendari sendiri terdapat, TPS yang masuk kategori yang kurang rawan yakni sebanyak 856 TPS dan 381 TPS yang termasuk kategori rawan. Sementara untuk wilayah hukum Polres Konawe terdapat 881 TPS kategori kurang rawan dan 79 TPS masuk kategori rawan.
Sementara di wilayah Konawe Selatan terdapat 679 TPS kategori kurang rawan, dan 79 TPS kategori rawan. Di wilayah Kolaka tercatat 1.080 TPS kurang rawan dan 20 TPS rawan. Di Kolaka Utara terdapat 316 TPS kurang rawan dan 94 TPS diindaksi rawan.
Di Kabupaten Bombana terdapat 388 TPS masuk kategori kurang rawan dan sebanyak 65 TPS indikator rawan. Di Kota Baubau Baubau sebanyak 757 TPS kurang rawan dan 55 TPS rawan konflik. Di Muna ada 1003 TPS kurang rawan dan 67 TPS berpotensi rawan.
Untuk wilayah hukum Polres Buton ada sebanyak 558 TPS kurang rawan dan 55 TPS rawan. Kabupaten Wakatobi ada 322 TPS kategori kurang rawan dan 5 TPS berpotensi rawan. (a)
Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki