ZONASULTRA.COM,PASARWAJO – Sembilan orang warga Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinyatakan reaktif covid-19 sesuai hasil rapid tes. Data itu berdasarkan hasil tracing petugas survailens di puskesmas Kabupaten Buton.
Hal ini dibenarkan Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Buton, dr Hayun, lewat panggilan telepon, Kamis (11/9/2020). Untuk menindak lanjuti hal itu, sembilan orang warga itu bakal dilakukan tes swab pada 12 Juni 2020.
“Iya, semua yang reaktif itu besok, Jumat, kami akan lakukan swab test. Kemudian sampel swab tenggorokannya kita kirim ke Kota Kendari untuk dilakukan tes laboratorium,” terang dia.
Selain pada 9 orang yang reaktif itu, ungkap Hayun, tim gugus tugas Buton juga bakal melakukan swab test pada beberapa warga lainnya. Dia menyebut banyak warga yang bakal dilakukan swab test pada 12 Juni 2020, namun Hayun, tidak dapat menyebutkan jumlahnya karena lupa.
Mereka yang bakal mengikuti swab test itu adalah keluarga Pasien Positif Covod-19, serta warga lainya yang diduga rentan terhadap penularan Covid-19. Semua warga yang bakal diswab test tersebut merupakan hasil tracing tenaga survailes. Diakui Hayun, pihaknya menyiapkan 54 alat swab test untuk pengambilan sampel swab tenggorokan besok.
“Datanya masih ada pada tenaga surveilens. Mereka yang pegang,” terangnya.
Hayun sendiri bahkan sanksi, jumlah alat swab test yang tersedia di Kabupaten Buton masih kurang. Sehingga pada 12 Juni besok, tidak semua warga dapat diambil sampel swab tenggorokanya untuk diperiksa apakah terpapar Covid-19 atau tidak.
“Besok itu kita lihat jumlah logistiknya, karena banyak yang akan diswab besok itu. Kalau tidak cukup nanti tunggu lagi kiriman logistiknya dari Kendari baru kita lakukan swab lagi,” imbuh Hayun.
Ada pun data terkini peta penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buton yakni, 49 OTG, 8 ODP, dan 5 orang PDP. Serta 2 orang terkonfirmasi Positif Covid-19, satu sedang menjalani perawatan, satunya lagi meninggal dunia. Saat ini, kabupaten Buton masuk kategori zona merah peta penyabaran Covid-19. (b)
