Menurut Rundu, aspal minyak dan aspal Buton dapat diketahui perbedaannya berdasarkan proses pencampurannya dengan bahan lain. Kalau aspal minyak, tinggal dicampurkan batu dengan pasir sudah bisa digu
Menurut Rundu, aspal minyak dan aspal Buton dapat diketahui perbedaannya berdasarkan proses pencampurannya dengan bahan lain. Kalau aspal minyak, tinggal dicampurkan batu dengan pasir sudah bisa digunakan, tetapi aspal Buton perlu diekstrak lebih dahulu.
Kandungan aspalnya dikeluarkan dari satu bongkahan saja hanya berapa persen yang dapat digunakan. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kandungan aspalnya ada miliaran ton, jelas Rundu.
Perlu dipahami bahwa aspal Buton merupakan batuan yang mengandung aspal, bukan aspal seperti pada umumnya. Karena tingginya kandungan mineral aspal Buton, proses pengolahannya juga lebih rumit, sementara teknologi pengolahan aspal Buton di Indonesia masih sangat minim.
Aspal Buton yang dipakai di Cina dan Vietnam pun, kata Rundu, sebenarnya hanya bersifat substitusi saja. Di Indonesia, penggunaan aspal Buton di setiap jalan nasional maupun jalan provinsi juga suah menggunakan aspal Buton tapi jumlahnya hanya sedikit.
Dia mencontohkan, penggunaan aspal Buton seperti jalan di by pass Kota Kendari. Wilayah yang paling banyak menggunakan aspal Buton adalah Buton Utara. Wilayah ini cocok jika menggunakan aspal Buton, sedangkan daerah lainnya tidak sama dengan kondisi di daerah itu.(*/Taslim)