ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus gencar melakukan sosialisasi guna mengembangkan desa binaan yang sadar akan kesehatan.
Dosen Farmasi UHO Adryan Fristiohady mengatakan, meski belum menjadi desa binaan, namun pihaknya sudah dua kali menggelar kegiatan di Desa Sindang Kasih, Kecamatan Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Kegiatan digelar pada tahun 2018 ini. Pertama melalui kegiatan KKN tematik mahasiswa dan kedua melalui pengabdian kepada masyarakat dosen farmasi.
“Ke depannya UHO dan khususnya Fakultas Farmasi akan terus mengembangkan dan memperluas desa binaan di Sultra,” kata Adryan melalui keterangan tertulis, Minggu (9/12/2018).
Salah satu program yang telah dikembangkan dan sukses dilaksanakan oleh masyarakat adalah pengembangan lahan tanaman obat keluarga (TOGA) yang ditanami beberapa tanaman obat, dan juga edukasi mengenai manfaat tanaman tersebut sebagai bahan obat tradisional.
Sosialisasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan sekolah juga terus gencar dilakukan agar meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.
Dia melanjutkan, Farmasi UHO di bawah binaan Prof Sahidin dengan kepakaran secara kolektif dapat memberikan konsultasi bimbingan bagi masyarakat serta dapat membantu mensosialisasikan PHBS dan meneliti permasalahan kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus.
“Mahalnya produk kesehatan gel antiseptik di pasaran, potensi wirausaha yang dapat dikembangkan, serta optimalisasi tanaman obat sebagai bahan baku obat tradisional,” jelasnya.
Kemudian, penyuluhan informasi mengenai PHBS yang sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baik di tingkat dewasa maupun anak-anak sehingga masyarakat Desa Sindang Kasih dapat menerapkan dengan baik.
Khusus pembuatan sediaan antiseptik berupa hand sanitizer berbasis bahan alam menggunakan lidah buaya dan sebagai tindak lanjut kegiatan ini mendorong terbentuknya kerjasama antara Desa Sindang Kasih dengan UHO dalam bentuk desa binaan.
“Di mana masyarakat sudah mampu mengolahnya menjadi sediaan farmasi siap pakai yang bernilai ekonomis seperti gel hand sanitizer dengan komposisi bahan utama dari lidah buaya,” tukasnya.
Selain itu, adapun output dari kegiatan ini adalah: produk kesehatan berupa sediaan gel antiseptik hand sanitizer lidah buaya dengan kemasan dan tampilan yang menarik; masyarakat Desa Sindang Kasih memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan hasil budidaya TOGA menjadi produk kesehatan bermutu tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan; mendorong terbentuknya kelompok usaha kecil obat tradisional (UKOT); dan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat dan Desa Sindang Kasih menjadi desa binaan UHO. (B)