Pemerintah Desa Lengora Tak Setuju Aksi LAM Tokotua Lengora

Pemda Pinjam Dana Rp.25 Miliar Untuk Pilkada, Masyarakat Konut Protes
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,RUMBIA– Aksi unjuk rasa yang pernah dilakukan oleh sekelompok orang beberapa waktu lalu yang mengatasnamakan Lembaga Aksi Moronene (LAM) Tokotua Lengora Kabaena Tengah, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), rupanya tidak mendapat izin dari pemerintah desa dan lembaga adat setempat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Lengora Awaludin kepada jurnalis Zonasultra.com di Rumbia, Selasa (15/3/2016).

Ilustrasi

Menurut kades Lengora Awaluddin, aksi dari sekelompok orang tersebut bukanlah LAM Tokotua Lengora. Seharusnya mereka menggunakan LAM Lengora Selatan.

“Selaku pemerintah Desa Lengora, saya tak pernah mengakui aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan Lembaga Adat Moronene tokotua Lengora karena hal ini merupakan pencemaran nama Lembaga Adat kami,” ujarnya.

Lanjut mantan aktifis ini, pihaknya akan mengadukan secara hukum tindakan mereka jika tetap melakukan hal yang mencoreng nama baik lembaga adat desanya.

“Semestinya mereka melakukan koordinasi kepada kami, pihak lembaga adat kami juga tidak merespon apa yang mereka lakukan. Jika hal ini masih terjadi lagi mereka tetap membawa nama LAM Tokotua Lengora maka kami akan pidanakan,” terangnya.

Informasi yang dihimpun, sekelompok orang yang mengatasnamakan Lembaga Adat Moronene (LAM) Tokotua Lengora melakukan aksi unjuk rasa terkait dugaan kuburan yang dibongkar PT Surya Saga Utama.

Aksi yang mengatasnamakan LAM Tokotua Lengora ini tidak mendapatkan izin dari pemerintah desa dan lembaga adat tersebut karena LAM Tokotua Lengora tidak pernah dikonfirmasi terkait persoalan aksi ini.

 

Penulis : Andi Hasman
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini