ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Serangan anjing gila di wilayah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut). Dinas kesehatan setempat memastikan stok vaksin rabies di 22 puskesmas aman.
“Selain di puskesmas kami juga siapkan stoknya di dinkes. Begitu ada laporan dari puskemas untuk penambahan kami langsung salurkan. Ini untuk mengantisipasi saja soal merebaknya informasi anjing gila,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Konut, Nurjannah Efendi di Wanggudu, Sabtu (16/2/2019).
Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Kolut bukan hal yang sepele dan bisa saja terjadi di daerah lain, termasuk di Konut. Oleh karena itu, perlu antisipasi sejak dini.
“Alhamdulillah sejauh ini belum ada laporan terkait korban serangan anjing gila di Konawe Utara. Kami berharap itu tidak terjadi. Kami tetap mengimbau masyarakat di wilayah itu agar senantiasa waspada dalam bepergian, terutama pada anak-anaknya yang tengah bermain,” kata Nurjannah.
Sebelumnya, sebanyak 17 warga Kolut menjadi korban gigitan anjing gila. Korban ada yang dirawat di puskesmas, ada juga yang dirujuk ke RSUD Djafar Harun Kolut dan RSUD Benyamin Guluh Kolaka.
Masyarakat diharapkan mesti tahu ciri-ciri anjing yang sudah terserang rabies bukan hanya pada anjing tapi juga pada hewan seperti kucing, dan kalelawar. Hewan yang berdarah panas berpotensi tertular rabies.
Anjing yang terjangkit akan selalu berkeliaran di pagi hari sebelum matahari terbit dan paling aktif pada malam hari. Pada waktu-waktu itu, masyarakat diharapkan waspada apabila ada anjing diduga terjangkit rabies.
Dikutip dari wikipedia, rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing. (b)