ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Panitia Khusus (Pansus) perkebunan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bertujuan dapat menyelesaikan sengketa permasalahan yang banyak dilakukan oleh PT.Merbau, perusahaan bergerak dibidang penanaman kelapa sawit ternyata belum dapat diandalkan.
Pansus yang terbentuk sejak pertengahan tahun 2015 silam belum juga mengangkat apalagi menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi terutama pada masalah penyerobotan lahan oleh perusahaan tersebut.
Bahkan ratusan warga Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Tolihe Kecamatan Palangga beberapa waktu lalu mendatangi Kantor Bupati dan DPRD karena penyerobotan lahan yang dilakukan oleh PT. Merbau tersebut.
Demikian diungkapkan salah seorang anggota Pansus Perkebunan DPRD Konsel, Tri Haryono mengakui pihaknya sudah kesal terhadap ketua Pansus tersebut, sebab telah turun beberapa kali kelapangan melakukan peninjauan namun hingga kini belum juga melakukan rapat guna membahas permasalahan yang terjadi itu.
Bahkan, pihaknya terkadang merasa malu jika ditanya masyarakat penyelesaian sengketa tanah yang tak kunjung tuntas itu. Meski telah ke UPT Arongo tersebut tetapi sampai kini ketua Pansus belum juga terbukti melakukan upaya penyelesaian masalah.
Seharusnya, kata Tri Haryono, Pansus memiliki kewenangan memanggil instasi terkait serta pihak perusahaan, namun hal itu belum juga dilakukan.
“Kami sudah ke UPT Arongo, padahal waktu disana, Ketua Pansus sudah bilang mau tindak lanjuti, tetapi sampai saat ini kita tidak tahu apa kendalanya sehinga belum ada tindak lanjut,” tukasnya, Sabtu (19/3/2016)
Dia pun tidak bisa berbuat lebih sebab pemegang kebijakan ada pada Ketua Pansus dan Ketua DPRD Konsel. Kalau saja jabatan Ketua Pansus itu adapanya maka dirinya tidak akan segan-segan menyelesaikan sengketa lahan yang terjadi dimasyarakat kabupaten itu, bukan saja di Arongo tetapi wilayah yang masuk dalam ijin kawasan PT.Merbau
“Kami anggota pansus sebenarnya tidak sabar, saya bukan sombong andai jadi ketua akan kami selesaikan,” imbuhnya
Berbeda dengan salah satu anggota Komisi I DPRD Konsel, Wawan Suhendra mengatakan seharusnya Pansus itu bisa menjadi ujung tombak harapan masyarakat dalam menyelesaikan berbagi permasalahan yang terjadi, apalagi pada kasus penyerobotan lahan yang dilakukan oleh perusahaan.
Tidak hanya itu, Wawan juga menyesalkan, sudah hampir setahun terbentuk lembaga tersebut belum juga melakukan rapat terkait temuan lapangan yang terjadi.
“Saya tidak masuk dalam pansus karena saya tahu itu akan mandul. Pertemuan internalpun terkait temuan-temuan dilapangan juga belum diketahui,” ungkapnya
Hingga berita ini terbitkan, Ketua Pansus Perkebunan DPRD Konsel, Samsu, yang juga ketua Komisi I belum dapat dikonfirmasi.
Penulis : Irfan Mualim
Editor : Tahir Ose