ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Masyarakat nelayan yang berada di Desa Sama Subur, Kecamatan Motui, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapat bantuan 1 unit mesin pembuat es atau Ice Flake Machine (IFM). Bantuan tersebut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan koordinasi Dinas Perikanan (Diskan) Konut.
Kabid Perizinan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Diskan Konut, Tomy Hendra mengakatan, mesin pembuat es yang diperoleh para nelayan berfungsi untuk memproduksi es flake berbentuk segi empat yang digunakan sebagai penanganan awal pascapanen, baik itu ikan tambak maupun ikan laut yang telah didaratkan.
“Jadi sebelum digunakan, mesinnya dipanasi dulu 30 menit. Untuk membuat es flake hanya butuh 1 menit melalui proses air dimasukkan ke tower dan masuk ke kompresor. Alat ini sangat membantu dan mempermudah nelayan kita untuk mengawetkan hasil tangkapan agar tidak mudah rusak (busuk), serta tidak perlu lagi mencari es batu,” kata Tomy melalui telepon, Sabtu (19/10/2019).
Dijelaskannya, alat yang memiliki mesin berteknologi canggih itu lengkap dengan genset, dapat menghasilkan bahan es flake sebanyak 1,5 ton per hari dengan masa proses mesin selama 24 jam. Es flake sendiri dapat bertahan selama 4 jam. Bantuannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Pusat senilai Rp733 juta lebih.
“Bantuannya kami terima sejak minggu lalu, saat ini sudah dioperasikan. Mesinnya memiliki kapistas 16 KPA, berbahan bakar solar bisa juga listrik dengan kemampuan 1.600 watt. Dengan jumlah 1,5 ton es flake dapat mengisi ratusan gabus ikan. Untuk pengelolaannya, langsung dilakukan oleh para nelayan melalui kelompok koperasi ,” ujarnya.
(Baca Juga : Tingkatkan Ekonomi Nelayan, DKP Konut Alokasikan Bantuan Alat Tangkap)
Sementara itu, Kadis Diskan Konut, Deddi Riyanto Hamid mengungkapkan, bantuan tersebut diperoleh melalui usulan masyarakat yang terbentuk dalam koperasi nelayan dengan jumlah sekitar 20 orang. Untuk di wilayah Kepemimpinan Ruksamin-Raup itu, jenis bantuan IFM sebelumnya juga sudah diperoleh nelayan yang berada di wilayah Muara Tinobu.
“Jadi proposal yang dimasukkan ke Diskan Konut langsung kami tindaklanjuti ke Kementerian Perikanan dan alhamdulillah langsung direspon. Kalau yang di Muara Tinobu alatnya lebih besar lagi dengan kapasitas tampungan sampai 3 ton,” terangnya.
Dia menambahkan, bantuan perikanan baik di bidang tangkap, budidaya, pengembangan kawasan dan TPI terus disalurkan pihaknya langsung kepada para nelayan secara gratis. Tujuannya, untuk mengembangkan sarana dan prasarana, serta meningkatkan hasil produksi dan perputaran ekonomi di sektor perikanan sehingga dapat memberikan kesejahteraan yang merata untuk para nelayan.
“Segala jenis kami terus perbantukan nelayan kita mulai dari alat tangkap, armadanya, bibitnya, lahannnya, alat pengolahannya, pendampingan dan pelatihannya sampai dengan pemasarannya. Tak hanya itu tanggungan asuransi jiwa nelayan juga kami fasilitasi melalui kerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Asuransi Jasindo,” ucapnya.
“Alhamdulillah sekitar 7.600 nelayan yang tersebar di 159 desa 13 kecamatan secara bertahap terfasilitasi dan kesejahteraannya terus meningkat. Ini juga tak lepas dari dorongan, dukungan dan suport yang besar dari pimpinan daerah. Kami juga mengimbau para nelayan agar dapat memasukan usulan bantuannya melalui proposal dan diserahkan ke Diskan Konut untuk kita bantu,” tukasnya. (B)