ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tahun 2019 lalu, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara mendapatkan predikat sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia. Ini mengacu pada data AirVisual yang menyebut nilai Air Quality Indeks (AQI) Jakarta mencapai 240. AQI adalah indeks yang menggambarkan tingkat keburukan kualitas udara pada satu daerah.
Skor AQI Jakarta ini menandakan kualitas udara Jakarta sangat tidak sehat. Bahkan tingkat keburukan kualitas udara ini mengalahkan kota Lahore (Pakistan) Hanoi (Vietnam) dan Dubai (Uni Emirat Arab).
Meski begitu di Indonesia, ada juga loh wilayah dengan kualitas udara sangat baik. Bahkan menempati posisi kedua di dunia.
Adalah Gili Iyang yang berada di Kabupaten Sumenep Jawa Timur. Gili Iyang merupakan bagian dari pulau-pulau kecil di Madura. Gili Iyang menjadi tempat dengan kualitas udara terbaik kedua di dunia setelah Laut Merah di Yordania.
Predikat pulau dengan kualitas udara terbaik juga mengacu pada survei AirVisual pada pertengahan tahun 2019 lalu yang menyebut kandungan oksigen yang cukup tinggi mencapai 21,5 persen di pulau ini, juga survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Antariksa (LAPAN). Pada Tahun 2015 Gili Iyang masuk dalam objek wisata kesehatan di Indonesia.
Bukan tanpa sebab kualitas udara di Gili Iyang sangat baik, ini karena kondisi alam di Gili Iyang masih sangat terjaga. Selain itu Gili Iyang juga jauh dari polusi karena jarangnya kendaraan bermotor yang melintas di Gili Iyang. Pohon-pohon yang tumbuh di Gili Iyang pun sangat subur dan rindang. Sehingga produsen udara berkualitas pun ada dengan jumlah yang banyak.
Baca Juga : Indonesia Jadi Negara Terindah ke-6 di Dunia
Dampak dari kualitas udara yang baik di Gili Iyang berdampak pada kualitas hidup warga yang menghuni tempat ini.
Para penduduk di Gili Iyang memiliki angka harapan hidup lebih lama dari penduduk lain. Ini dibuktikan banyak warga yang berusia dari 100 tahun.
Tak hanya dikena karena kualitas udaranya yang baik. Gili Iyang juga dikenal karena keindahan alamnya. Terutama wilayah pantai dan pesisirnya. Di Gili Iyang juga terdapat gua stalaktit dan stalakmit. Tepatnya ada 17 gua di pulau ini.
Nah bagi yang tertarik untuk merasakan kehidupan yang menyehatkan dan menyatu dengan alam di Gili Iyang, pertama-tama Anda harus berdada di Kabupaten Sumenep dan menuju ke Kecamatan Dungkek yang jaraknya 28 km dari Kabupaten Sumenep.
Selanjutnya dapat menyewa kapal menuju Gili Iyang dengan waktu tempuh 40 menit dari pelabuhan Dungkek menuju Gili Iyang yang melingkupi dua desa yakni Desa Ban Raas dan Bancamara.
Penulis : Rosnia
