ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyusun berbagai rencana strategis untuk mengembangkan wilayah Kepulauan Buton. Mulai dari rencana pembangunan infrastruktur penunjang hingga meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sana.
Hal tersebut dipaparkan Ali Mazi saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Buton yakni di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Di Baubau diawali dengan acara ramah tamah di Rujab Wali Kota Baubau.
Wali Kota Baubau AS Thamrin menyampaikan perihal integritas dan koordinasi program dan kegiatan yang selama ini dilakukan bersama pemerintah Provinsi Sultra di bawah kepemimpinan Ali Mazi- Lukman Abunawas (AMAN).
Sejumlah program tersebut yakni, dikukuhkannya La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo. Suksesnya program pembangunan Jembatan Tona yang akan dikerjakan pada tahun 2022 mendatang.
Kemudian, rencana pembangunan Patung Pahlawan Nasional Opita Yi Koo di Kota Baubau dan Kota Kendari. Selanjutnya peningkatan fasilitas Bandara Betoambari. Kelanjutan pembangunan jalan Bypass Kota Baubau.
Selain itu, AS Thamrin juga menyampaikan tata kehidupan masyarakat Kabupaten Buton dan Kota Baubau dengan singkatan Polima. Polima diartikan sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bernegara dan pembangunan.
Kata dia, Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton dan Baubau, yakni pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain; popiara-piara artinya saling menjaga dan memelihara; poangkah-angkah taka artinya saling mendukung; poma-masiaka artinya saling menyayangi; poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat.
“Falsafah hidup ini kemudian menjadi konsep membangun Kota Baubau,” ungkap AS Thamrin, Jumat (29/1/2021) malam.
Ali Mazi dalam memulai sambutannya bercerita kisahnya dulu bersama AS Thamrin ketika periode pertamanya sebagai Gubernur Sultra 2003-2008. Kala itu Wali Kota Baubau bekerja sebagai ASN di Badan Pertanahan dan kemudian dilantik Ali Mazi sebagai Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sultra.
Gubernur menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama kepemimpinannya di Sultra, ia telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline Stellshell Masyarakat Sejahtera (SMS). Konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapa program mercusuar 2003 – 2023.
Program tersebut kemudian, kata Ali Mazin dapat terwujud dalam kurun waktu 10 tahun. Di antaranya, pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada pemerintahan Nur Alam- Saleh Lasata. Pembangunan Jembatan Buton Muna yang rencana pembangunannya pada tahun 2022 mendatang.
Kemudian, perluasan runway dan peningkatan status Bandara Haluoleo Kendari, Jalan Poros Wisata Terpadu Toronipa, RS Jantung, Perpustakaan Internasional, peningkatan status Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi BLK Internasional, pembangunan Patung Himayatuddin yang bakal melekat di Dinas Cipta Karya dan Bina Konstruksi Provinsi Sultra dengan anggaran Rp30 miliar dan ditargetkan rampung 2022 mendatang, peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari Baubau serta pemanfaatan aspal Buton dalam program 1.000 kilometer yang 400 kilometer digunakan di Sultra dengan nilai investasi Rp47 triliun.
Khusus rencana pembangunan Jembatan Pulau Muna- Buton, terkait pembebasan lahan Pemkot Baubau telah telah menggelontorkan duit senilai Rp 1 miliar untuk lahan seluas 3,5 hektar yang dimiliki 17 orang warga di Kelurahan Palabusa Kota Baubau. Pembebasan lahan sendiri ditargetkan tuntas tahun 2021.
Dikesempatan ini, Ali Mazi juga menjelaskan keinginannya menjadikan Sultra sebagai pilot project atau proyek percontohan pembangunan nasional. Beberapa pembangunan ikonik telah dibangun di bawah kepemimpinannya.
“Saya akan melakukan lompatan membangun kesejahteraan Sultra. Kita bahas Sultra bisa menjadi model atau pilot project pembangunan Indonesia,” kata Gubernur Ali Mazi.
Diketahui, pada Kunker kali ini Gubernur Ali Mazi akan membuat sejarah baru untuk pembangunan Kepulauan Buton (Kepton). Hal ini sebagai bentuk komitmennya dalam menjalankan visi Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan dan Kepulauan (Garbarata).
Di Akhir sambutan Gubernur Ali Mazi menyampaikan agar masyarakat Sultra saling mendukung, bahu membahu, kerja sama dalam membangun Bumi Anoa, karena Sultra milik semua dalam konsep masyarakat majemuk dengan akulturasi budaya Sultra dan luar.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sultra Ridwan Badallah menyampaikan bahwa kunjungan kerja Ali Mazi beserta jajaran pejabat pemerintah sebagai bentuk komitmen pemerintah AMAN untuk melaksanakan pemerataan pembangunan di Sultra yang terdiri dari 17 kabupaten/kota atau wilayah daratan dan kepulauan.
Rencananya kunjungan kerja ini akan diakhiri pada hari Senin (1/2/2021) dengan peninjauan lokasi pengembangan aspal Buton bersama tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal tersebut juga merupakan tindak lanjut dari rapat virtual yang digelar beberapa waktu lalu di Rujab Gubernur Sultra.
Dalam rapat itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menginginkan penggunaan aspal buton tidak hanya untuk proyek jalan kabupaten atau provinsi melainkan juga dimanfaatkan untuk program padat karya.
Gagasan pemanfaatan aspal Buton dalam program-program padat karya juga merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menggalakkan penggunaan produk dalam negeri. Bahkan pihak dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) merespon dengan baik gagasan Menteri Luhut, dengan menyatakan bahwa aspal Buton siap digunakan untuk pengaspalan di jalan-jalan desa.
Sebelum itu, Sabtu (30/1/2021) Ali Mazi mengikuti ramah tamah di Rujab Bupati Buton, Pasar Wajo dan menyampaikan beberapa hal yakni kehadiran 16 Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi yang akan meninjau lokasi pengembangan aspal Buton. Selanjutnya, kunjungan kerja di Buton juga untuk meninjau lokasi pembangunan lapangan olahraga untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-14 tahun 2022.
“Harapannya semoga masyarakat dapat ikut berpartisipasi untuk mewujudkan kemajuan provinsi Sultra ke depan lebih baik,” kata Ridwan Badallah. (adv)