Penyakit ISPA di Kota Kendari Capai 10.850 Kasus

Penyakit ISPA di Kota Kendari Capai 10.850 Kasus
Elffi

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai 10.850 kasus periode Januari hingga September 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi, mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu usia 5-8 tahun, 9-59 tahun dan 60 tahun ke atas.

Dari tiga kategori tersebut, di Kendari ISPA paling banyak menyerang pada usia produktif atau yang lebih sering beraktivitas lebih banyak yakni 9-59 tahun sebanyak 7.208 kasus.

“Memang kasus ISPA ini setiap tahunnya di Kota Kendari selalu masuk dalam kategori penyakit terbesar. Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri terhadap penyakit ISPA, terlebih pada kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang ini,” ujar Ellfi di Kendari pada Jumat (27/10/2023).

Lanjutnya, untuk terhindar dari ISPA, masyarakat juga harus memperbanyak makan makanan yang sehat, mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan konsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin dan mineral.

Selain itu, memperbanyak minum air putih, menggunakan pakaian yang nyaman dan lebih menyerap keringat, serta meningkatkan imunitas tubuh dengan mengelola stres.

Adapun beberapa penyakit lain yang tergolong dalam ISPA adalah sinusitis, batuk pilek, pneumonia, radang tenggorokan akut (faringitis), Covid-19, dan laringitis akut.

Penyakit ISPA tersebut disebabkan oleh beberapa virus, di antaranya rhinovirus (dapat menyebabkan flu), pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis), adenovirus (dapat menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu), virus influenza (dapat menyebabkan flu) dan virus corona (menyebabkan penyakit Covid-19).

Kata Ellfi, penularan ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi, bisa lewat penyebaran udara ataupun sentuhan dengan benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab ISPA.

Pengidap ISPA dapat diketahui melalui gejala seperti batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah terasa nyeri), kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan, serta kesulitan untuk bernapas.

Penanganan yang dapat dilakukan pada penyakit tersebut adalah mengonsumsi obat pereda demam dan nyeri pada tubuh, mengonsumsi obat batuk, mengonsumsi obat untuk peradangan atau pembengkakan saluran pernapasan, istirahat yang cukup.

Serta memperbanyak minum air putih, minum jeruk hangat atau madu untuk meredakan batuk, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk melancarkan pernapasan.

Elffi mengatakan bahwa penyakit ISPA dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat seperti sering mencuci tangan dengan bersih, terlebih setelah beraktivitas di tempat umum, menghindari kebiasaan merokok, meminimalisir sentuhan tangan pada wajah, terutama bagian mulut dan hidung.

“Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, mengonsumsi vitamin untuk menambah kekebalan tubuh, olahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu (untuk olahraga ringan),” tuturnya. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati