Pulang Dengan Prestasi, Danyonif 725 Woroagi: Saya Bangga Dengan Prajuritku

112
PENGAMANAN PERBATASAN – Foto bersama Komandan Yonif (Danyonif) 725/Woroagi, Letkol Inf Nurman Syahreda, Danrem 143/Halu Oleo, serta seluruh Dandim se Sultra dan seluruh pejabat tinggi Korem 143/HO bersama seluruh personil Satuan Tugas (Satgas) Yonif 725/Woroagi. Sebanyak 305 Personel Satuan Tugas (Satgas) Yonif 725/Woroagi, akhirnya berhasil dalam penugasan operasi pengamanan perbatasan antara Republik Indonesia dan Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL) (Randi Ardinsyah/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 305 Personel Satuan Tugas (Satgas) Yonif 725/Woroagi akhirnya berhasil dalam misi penugasan operasi pengamanan perbatasan antara Republik Indonesia dan Republik Demokrasi Timor Leste (RDTL).

Satgas yang dipimpin langsung oleh Komandan Yonif (Danyonif) 725/Woroagi, Letkol Inf Nurman Syahreda tiba di Bumi Anoa, pada Jumat (1/7/2016) lalu. Usai melaksanakan tugas operasi Pamtas RI-RDTL di Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT) selama kurang lebih 10 bulan.

Danyonif 725/Woroagi, Letkol Inf Nurman Syahreda mengatakan, banyak kesan yang didapatnya selama melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan RI – RDTL, tepanya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

“Disana memang kabupaten yang bersahabat tidak seperti yang kita bayangkan, mungkin banyak orang yang mengingatkan kewaspadaan dan sebagainya dan kita tetap waspada. Tapi untuk masyarakatnya mereka sangat bersahabat, kami juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial dan mereka menyambut dengan baik,” tutur Danyonif.

Selama disana, lanjutnya, pihaknya rutin melaksanakan bakti sosial. Sebab, di daerah tersebut memang masih kekurangan sarana dan prasarana, seperti sarana kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sehari-harinya.

Tidak hanya melaksanakan bakti sosial, pihaknya juga berhasil menggagalkan penyelundupan kendaraan bermotor serta Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sedianya akan diselundupkan ke Timur Leste.

“Kita berhasil menggagalkan 9 unit motor yang akan diselundupkan ke RDTL, karena kebiasaannya orang dari Timur Leste itu cari motor yang bodong dari Indonesia karena kan murah. Mereka itu menyelundupkan melalui jalur-jalur tikus yang kita tidak prediksi,” ujarnya.

Untuk BBM sendiri, tambahnya, pihaknya berhasil mengamankan sekitar 2 ton bensin dan 2 ton solar ilegal yang berasal dari Indonesia. Selain itu, Satgas 725 Woroagi, juga berhasil mengamankan 9 ton BBM ilegal, yang diamankan bersama tim gabungan Polres Belu.

“Saya rasa buka bentrok yah, karena namanya orang melanggar. Itukan sudah pidana kalau menyelundupkan, awalnya memang kepolisian duluan yang operasi. Namun karena personilnya sedikit, jadinya mereka melibatkan kita. Akhirnya kita sebutlah operasi gabungan, sebagai bentuk sinergitas kita di lapangan,” tambahnya.

Sebagai Danyonif 725 Woroagi, dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit batalion infantri 725 Woroagi yang telah melaksanakan tugas dengan baik.

“Saya ucapkan terima kasih kepada prajuritku batalion infantri 725 Woroagi, baik yang berangkat penugasan satgas maupun yang menetap disini di korum. Saya acungi jempol karena benar-benar mampu melaksanakan perintah pimpinan, melaksanakan tugas dengan baik, lancar dan yang disini juga mampu menjaga keluarga korumnya. Menjaga asrama kita dengan baik, tidak ada hal hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. B

 

Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini