Delapan Doktor Lirik Potensi Pertanian dan Wisata di Kabupaten Koltim

KUNJUNGAN DOKTOR- Foto bersama kunjungan dosen yang berasal dari 5 Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Sulawesi yaitu Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Bosowa Makassar (Unisbow), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Sabtu (8/10/2016) di Desa Ahilulu, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM
KUNJUNGAN DOKTOR- Foto bersama kunjungan dosen yang berasal dari 5 Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Sulawesi yaitu Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Bosowa Makassar (Unisbow), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Sabtu (8/10/2016) di Desa Ahilulu, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM
KUNJUNGAN DOKTOR– Foto bersama kunjungan dosen yang berasal dari 5 Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Sulawesi yaitu Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Bosowa Makassar (Unisbow), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Sabtu (8/10/2016) di Desa Ahilulu, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Delapan orang dosen bergelar doktor pertanian dan peternakan mengunjungi Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka melihat langsung potensi pertanian dan wisata di wilayah itu.

Seluruh dosen ini berasal dari lima perguruan tinggi (PT) berbeda yang ada di Sulawesi di antaranya Universitas Islam Makassar (UIM), Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) dan Universitas Bosowa Makassar (Unisbow).

Tak hanya mereka, trip ini ditemani salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra dari fraksi PAN Syamsul Ibrahim, saat mengunjungi Desa Ahilulu, Kecamatan Ueesi.

Dosen Fakultas Pertanian UIM, Andi Kasirang T. Baso mengungkapkan, Desa Ahilulu merupakan suatu daerah yang memiliki potensi jika dikembangkan dengan baik, salah satunya yaitu potensi wisata. Menurutnya, kondisi alam yang masih sangat alami apalagi terdapat banyak anak sungai serta sebuah air terjun akan menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah ini.

“Di sini juga terdapat banyak species kupu-kupu yang cantik. Hanya saja kondisi jalan menuju ke lokasi ini masih sangat parah dan sepertinya belum tersentuh sama sekali, padahal ini sangat potensial jika disentuh oleh pemerintah daerah, dan akan menjadi daerah pariwisata yg menarik,” kata Andi Kasirang saat melakukan kunjungan ke Desa Ahilulu kepada awak zonasultra.id, Sabtu (8/10/2016).

Kartika Ekasari, dosen dari STPP Gowa, melihat potensi lain yang dimiliki oleh daerah ini begitu besar seperti potensi tanaman kakao dan nilam. Sebagian besar penduduk di desa ini adalah petani dengan bercocok tanam pohon kakao dan tanaman nilam, hasil pertaniannya bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Namun, yang menjadi permasalahan hampir semua petani di desa ini melaksanakan kegiatan usaha pertanian dengan cara tradisional, tanpa ada bimbingan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Padahal, keberadaan PLL sangat dibutuhkan mengingat tanaman kakao merupakan salah satu komoditas dari delapan komoditas strategis yg menjadi program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk ditingkatkan produksinya.

“Diperlukan upaya pemerintah untuk menempatkan tenaga PPL yg bertugas di desa ini, dalam rangka peningkatan keterampilan  dan pengetahuan petani,” terangnya.

Disisi lain, potensi peternakan merupakan salah satu potensi besar di desa ini. Tetapi perlu adanya pembinaan kepada peternak tentang tata cara memilihara ternak secara intensif dengan membuat kandang ternak, sehingga feces dan urine bisa dibuat pupuk cair dan pupuk kompos, bahkan dengan teknologi biogas dapat dibuat bahan bakar minyak dan gas.

Sebab, dengan ketersediaan air yg berlimpah, hutan kayu yang subur merupakan faktor pendukung untuk mengembangkan daerah tersebut.

Para dosen ini berkunjung selama dua hari, mulai dari tanggal 7sampai 8 September 2016. Mereka melihat potensi yang dimiliki Desa Ahilulu dan juga menyempatkan diri berdiskusi dengan sejumlah warga serta menanyakan soal hasil pertanian yang berhasil diproduksi masyarakat setempat.

Gun (46), salah satu warga yang rumahnya dijadikan lokasi penginapan rombongan menjelaskan bahwa saat ini dirinya fokus melakukan produksi tanaman nilam yang dijadikan minyak. Kemudian, produk minyak tersebut dijual langsung ke sejumah Kabupaten seperti Kolaka.

“Ya kami cuman sewa alat kilangnya saja, bayar Rp. 200 ribu setelah kami jual alhamdulilah hasilnya bisa cukup untuk kebutuhan kami dirumah,” tukasnya.

Untuk diketahui, delapan orang dosen ini merupakan lulusan Agribisnis S2 tahun 1995-1996 Universitas Hasanuddin dan merupakan sahabat dari dua orang pejabat di Sultra yakni Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel) Arsalim dan Anggota DPRD Sultra fraksi PAN Syamsul Ibrahim. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini