ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Kosel), Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini tengah melakukan pengumpulan data seluruh guru yang ada di kabupaten itu. Hal ini dilakukan dalam rangka pemerataan guru hingga ke daerah-daerah terpencil.
Bupati Konsel Surunuddin Dangga mengatakan, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, maka tenaga pengajar harus mampu memahami tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, langkah yang akan ditempuh ke depan adalah pemerataan guru.
“Mulai 2017 kita persiapkan dari bawah. Kita lagi pemetaan masing-masing sekolah, permasalahannya apa,” kata Surunuddin, Kamis (20/10/2016).
Terkait pemerataan guru, pihaknya akan mendistribusikan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk Kecamatan Laonti yang merupakan daerah terjauh di kabupaten itu.
Selain itu, jika didapatkan masih ada sekolah yang memiliki kekurangan tenaga pengajar, pemerintah setempat juga akan memberdayakan Guru Tidak Tetap (GTT) dengan melakukan seleksi terlebih dahulu.
“Terkait kompetensi guru tetap jalan, malah GTT itu akan kita uji kompetensinya. Jadi, tidak asal tunjuk. Begitu juga para pengawas, kepala sekolah nanti tidak akan ditunjuk begitu saja, akan ada ujiannya juga,” jelas politisi Golkar itu.
Surunuddin juga meminta seluruh kepala sekolah untuk melakukan pengawasan terkait persoalan yang mendasar, yakni masih ada sebagian kecil sekolah yang guru PNS jarang masuk.
“Kalau kepala sekolah tidak melaporkan berarti dia juga ikut. Saya tidak segan-segan beri sanksi karena kita butuh pendidikan dapat berjalan maskimal,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Konsel Busnawir mengatakan, sebenarnya kebutuhan guru yang ada di Konsel itu sudah cukup. Sebab sesuai dengan rasio yang ada yakni seorang guru sekolah dasar mengajar 23 orang siswa. Sedangkan, seorang guru di sekolah menengah pertama mengajar sekitar 20-30 siswa.
Namun yang menjadi permasalahan, lanjutnya, yakni pendistribusian guru yang tidak merata. Bahkan ada beberapa sekolah yang memiliki banyak guru seperti di Kecamatan Ranomeeto, Konda dan Moramo. Sementara di beberapa kecamatan seperti Basala, Angata, Tinanggea, dan Lalembuu memiliki sedikit guru.
“Alasannya mereka ikut suaminya tugas sehingga mereka minta pindah ke sana,” singkatnya.
Nantinya akan didistribusikan dengan beberapa pertimbangan yakni pertama yang belum berkeluarga, kemudian yang paling muda. Sehingga, ketika dipindahkan sudah tidak menyusahkan lagi.
Saat ini, kata Busnawir, pihaknya sedang melakukan pendataan sesuai analisis kebutuhan. Yang nantinya tinggal proses pemindahan saja sesuai dengan petunjuk dan perintah Bupati. “Akhir 2016, tergantung perintah bupati,” ujarnya.
Menurutnya, untuk normal sehingga sekolah dapat menjalankan aktifitas belajar mengajarnya lebih efektif dan efisien yakni SD sebanyak sembilan orang. Sementara SMP itu disesuai dengan jumlah mata pelajaran yang dipegang oleh satu orang guru dengan satu mata pelajaran.
“Kalau kurang gurunya, barulah ditambah guru honor,” katanya. (B)
Reporter: Irfan Mualim
Editor: Jumriati