Dua Desa di Bombana Kekeringan, PDAM Diminta Bertanggung Jawab

Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dua desa di Kecamatan Mataoleo, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), yaitu Desa Lora dan Desa Pulau Tambako sudah 10 hari mengalami kekeringan air. Pihak perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat diminta untuk bertanggung jawab.

Ilustrasi
Ilustrasi

Informasi yang dihimpun, bak penampungan air tidak pernah kering, namun air yang sangat dibutuhkan warga tidak pernah mengalir.

Halik, warga Pulau Tambako mengatakan, kondisi seperti ini tidak dapat ditolerir lagi sebab air merupakan sumber kehidupan yang harus dipenuhi. Karena kekeringan, warga kembali mengambil air memakai gerobak. Sementara tempat mengambil air agak jauh dari pemukiman.

” Paling susah waktu ada orang yang meninggal beberapa hari yang lalu biar mau memandikan jenazah tidak ada air. Seharusnya pihak PDAM harus memperhatikan ini semua,” ujarnya.

Lanjut Halik, sekitar 1.000 kepala keluarga yang berdomisili di dua desa tersebut belum merasakan fasilitas air bersih dan sehat. “Jangankan air bersih, ini saja airnya tidak mengalir pastinya akan berdampak pada kesehatan masyarakat di dua desa di Mataoleo ini, ” ujarnya.

Asri Grandong aktivis Unhalu mengatakan pihak PDAM telah lewat batas. Pasalnya, masyarakat yang mengalami kekeringan ini selalu membayar air guna mendapat pelayanan yang memuaskan.

” Semua pekerja PDAM tak satupun yang datang melihat kondisi air tersebut. Padahal kami masyarakat hendak ajukan laporan tak ada yang stay (di tempat),” ujarnya

Masyarakat Desa Pulau Tambako dan Lora mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PDAM Bombana apabila persoalan kekeringan air tidak teratasi dengan baik. (B)

 

Reporter: Andi Hasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini