ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Memasuki tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Bombana tercatat telah berutang, sebab terdapat beberapa proyek yang telah rampung dikerjakan tapi belum dibayar dengan nilai sebesar Rp. 53 miliar lebih.
Dalam rapat koordinasi dengan pimpinan Satuan Perangkat Kerja Daerah yang dipimpin Penjabat Bupati Bombana, Sitti Saleha terungkap penyebab terjadinya utang proyek akibat keterlambatan pelaporan atas progres kegiatan proyek.
Dalam rapat itu, kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bombana, Nasir Noy mengungkapkan nilai alokasi dana yang seharusnya ditransfer dari pusat sebelum 31/12/2016 adalah sebesar Rp. 107 miliar lebih.
“Namun hingga akhir tahun, jumlah yang ditransfer dan langsung dibayarkan kepada sebahagian pihak rekanan tercatat mencapai Rp.50,3 miliar lebih,” tutur Nasir.
Menurputnya, setengah dari dana yang seharusnya ditransfer itu dapat dibayarkan setelah pihaknya menghadap ke Kementrian Keuangan beberapa hari sebelum tutup tahun 2016,” tutur Nasir.
Lebih jauh dari itu diungkapkan pula keterlambatan pentransferan dana
dikarenakan telatnya pelaporan progres terhadap sejumlah proyek dari tiap SKPD.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Bombana, Rafik, menyebut keterlambatan pelaporan itu bukan sepenuhnya disebabkan oleh pihak SKPD melainkan juga dari pihak kontraktor.
“Seharusnya ketika proyek telah rampung, pihak kontraktor dapat langsung melaporkan ke SKPD, untuk dibuatkan laporan progres kegiatan dan sekaligus usulan pencairan dananya,” ujar Rafik, Jum’at, 20/1/2017.
Hal demikian lanjut dia, tidak dilakukan oleh sebahagian kontraktor. “Ini terjadi bukan kali ini saja, tetapi sudah sejak 4 tahun terakhir hal serupa sering terjadi dan yang disalahkan adalah SKPD,” tandasnya.
Padahal kata dia, bila saja laporan realisasi serapan anggaran hingga 75 persen dan laporan progres kegiatan itu masuk sebelum September 2016 berakhir, dana transferan itu tidak bakalan terjadi hal seperti ini.
Oleh karenanya dia berharap agar kedepannya, pihak kontraktor dapat kooperatif dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin sehingga hal serupa tidak terjadi lagi. (B)
Reporter : Jumrad Raunde
Editor : Tahir Ose