Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Edukasi Pengrajin Produk Lokal Wakatobi

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Edukasi Pengrajin Produk Lokal Wakatobi
Poppy Savitri, Direktur Edukasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menyisir daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan destinasi pariwisata unggulan di kawasan timur Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan menggelar Workshop Packaging Pemberdayaan Komunitas/Asosiasi Kreatif /PT.

Direktur Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Poppy Savitri, di sela-sela kegiatan itu mengungkapkan, selaku mitra Kementerian Pariwisata memiliki tugas antara lain mengedukasi masyarakat pengrajin khsusnya di daerah-daerah yang memiiki potensi pengembangan destinasi pariwisata.

Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Edukasi Pengrajin Produk Lokal Wakatobi
Poppy Savitri, Direktur Edukasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia

“Kenapa kami memilih Wakatobi karena Wakatobi masuk dalam 10 destinasi pariwisata unggulan. Setelah kami berdiskusi dengan Dinas Pariwisata Wakatobi, ternyata di Wakatobi untuk kemasan produk local baik itu makanan, souvenir, maupun barang kreatif lainnya masih belum standar kualitasnya seperti kemasan,” ungkap Poppy Savitri, di Wangi-Wangi Rabu (15/3/2017).

Untuk itu, pihaknya akan membantu agar sesuai dengan kaidah sebuah kemasan. “ Kami mendatangkan perwakilan dari BPOM karena pengetahuan tentang makanan sangat perlu terkhusus tentang kesehatannya. Lalu ada juga dari IPB karena ahli dalam pengemasan makanan. Semua itu untuk memberikan pengetahuan kepada pengrajin,”ucapnya.

Untuk masyarakat pengrajin kain tenun, menurut Poppy Savitri, di Wakatobi juga masih harus diberikan edukasi sehingga perlu ada tambahan pengetahuan agar hasil produknya bisa memenuhi selera pasar.

Baca juga : Ciptakan Sultra yang Lebih Kreatif, Dinas Pariwisata Apresiasi FGD Bekraf Indonesia

“Kami juga hadirkan designer karena disini banyak penenun kain. Sehingga dengan kemasan yang memenuhi standar akan memiliki nilai tambah atas hasil kreativitasnya. Saya lihat hasil kreativitas masyarakat sudah bagus atau sudah ada modal untuk dikembangkannya. Namun perlu ada kemasan yang baik untuk meningkatkan kualitas sehingga laku di pasaran,” ujar Poppy Savitri.

Ia menambahkan, edukasi terhadap kualitas produk dan kemasan local di Sulawesi Tenggara baru di dua daerah dilakukan. “Di Sultra baru Kendari dan Wakatobi kami berikan edukasi seperti ini. Di Sulawesi Selatan baru di Toraja. Yang jelasnya kami mencoba mensinergikan dengan program Kementerian Pariwisata,” tutup Poppy Savitri.

Dalam Workshop itu, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia mengundang seluruh pengrajin kain tenun, souvenir dan sejenisnya di Wakatobi untuk diberikan edukasi. Sehingga menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan dan selera pasar.(B)

 

Reporter : Duriani
Editor : Kiki