Tobatak Music Festival 2017 Import Musisi Austria dan Belanda

Tobatak Music Festival 2017 Import Musisi Austria dan Belanda
Herman Delago, salah satu pegisi acara Tobatak Music Festival 2017.(FOTO : net)

Tobatak Music Festival 2017 Import Musisi Austria dan Belanda Herman Delago, salah satu pegisi acara Tobatak Music Festival 2017.(FOTO : net)

 

ZONASULTRA.COM, SAMOSIR – Destinasi wisata Danau Toba akan kembali dipromosikan melalui Tobatak Music Festival. Event musik ini bakal digelar di Open Air Stage Tuk Tuk Siadong Pulau Samosir, 12 Agustus 2017 mendatang. Sejumlah musisi dalam dan luar negeri akan meramaikan Festival Musik Tobatak ke-3 ini.

Nama-nama beken seperti Hermann Delago, The JB’s Band, Viky Sianipar and Band, serta Tongam Sirait, ikut mengisi acara. Beberapa musisi lokal juga ikut ambil bagian, yakni Jajabi Band, Supra Purba Tambak, Punxgoaran, dan Samisara Band. Sementara dari mancanegara ada Nadine Beiler (Austria), finalis Eurovisiesongfestival 2011, dan penyanyi soprano Bernadeta Astari (Belanda). Keduanya akan menyanyikan lagu-lagu Batak, di mana Nadine nantinya berkolaborasi dengan penyanyi Tongam Sirait.

“Kami bangga bisa mendapat dukungan dari semua artis yang dilibatkan dengan mengedepankan nilai-nilai persahabatan dan keinginan untuk lebih memasyarakatkan musik/lagu Batak secara nasional maupun internasional,” kata Project Manager Tobatak Fest, Henry Manik, Minggu (11/6).

Selain itu, ia juga berharap festival ini bisa menjadi salah satu pagelaran musik berkualitas di Indonesia dan menambah wisatawan lokal maupun mancanegara ke Samosir – Danau Toba. “Kami harap event ini bisa terus mendapat dukungan dan perhatian yang lebih besar lagi, terutama dari pemerintahan pusat, provinsi, juga pihak swasta. Maka dengan makin besarnya dukungan yang bisa didapat, pelaksanaan festival ini bisa digelar beberapa hari dimasa depan,” kata Henry.

“Pada ahirnya Samosir akan bisa memiliki sebuah music festival yang melibatkan musisi/artis dalam dan luar negeri, sebagaimana festival musik lainnya yang dikenal secara internasional, seperti Javajazz Fest di Jakarta, Lowland Fest di Belanda, dan Rainforest World Music Fest di Malaysia,” tambahnya.

Baca Juga : Ingin Melihat Atraksi Suku-Suku Papua? Datang ke Festival Danau Sentani 2017

Henry mengatakan, pihaknya mendapat dukungan dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Samosir, khususnya Dinas Pariwisata serta masyarakat etnis Batak. “Dilihat dari nilai promosinya akan daerah Samosir, Danau Toba, sebagai daerah tujuan wisata dan juga musik Batak, hal ini sungguh besar dan tidak ternilai,” kata Henry.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi event berbasis musik ini. Pertama, semakin banyak dan sering konser internasional digelar di kawasan Danau Toba ini yang akan membuat nama kawasan ini semakin beken dan mendunia. “Sumatera Utara itu gudangnya seni musik dan tarik suara, baik yang musik tradisi maupun modern berbagai genre,” kata Arief Yahya.

Menurut Menpar, musik dan seni tarik suara itu secara generik sudah menjadi culture Batak. Sejarahnya mereka memang sudah bermusik, dan bernyanyi. “Cultural value-nya sudah sangat kuat, tinggal commercial valuenya yang dibesarkan, untuk mempromosikan destinasi prioritas Danau Toba,” kata Arief Yahya.

Baca Juga : Kota Tua Jakarta Jadi Tuan Rumah ASEAN Literary Festival 2017

Brand Danau Toba sebagai satu dari 10 top destinasi itu akan semakin dikenal banyak orang, baik di tanah air, maupun mancanegara. “Sambil secara paralel dikebut 3A-nya, atraksi, akses, amenitas-nya di Danau Toba. Pesta Danau Toba tahun lalu juga menjadi bukti bahwa kawasan itu memang punya passion yang kuat dalam seni musik dan tarik suara,” ungkap Arief Yahya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini