Mensos Minta Pemda Validasi Data Warga Untuk Penanganan Kemiskinan

Andi Merya Nur dan Khofifah Indar Parawansa
Andi Merya Nur dan Khofifah Indar Parawansa

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengintegrasikan proses validasi data guna penanganan kemiskinan. Hal ini diungkapkan Khofifah dalam Rakornas data terpadu 2017 yang dihadiri oleh bupati dan walikota seluruh Indonesia.

Andi Merya Nur dan Khofifah Indar Parawansa
Andi Merya Nur dan Khofifah Indar Parawansa

“Karena yang paling tahu warganya dan mengetahui siapa berhak menerima bansos fakir miskin adalah lurah atau kepala desa,” ujar Khofifah dalam acara Rakornas Data Terpadu yang digelar di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara, Senin (11/9/2017).

Oleh sebab itu warga diminta proaktif mendaftar ke kelurahan, yang kemudian akan diteruskan ke camat, bupati, wali kota, gubernur, hingga Kementerian Sosial. Pihaknya juga menyampaikan kepada pejabat daerah untuk memvalidasi secara integratif melalui sistem informasi kesejahteraan sosial.

Salah satu pejabat daerah asal Sulawesi Tenggar (Sultra) yang nampak hadir dalam Rakornas kali ini adalah wakil bupati Kolaka Timur (Koltim) Andi Merya Nur.

“Jadi disini kita semua bupati walikota ditugaskan untuk membuat SK kepadatim terpadu dalam hal ini untuk menginput data-data warga miskin yang ada di satu kabupaten,” terang Andi Merya saat ditemui awak Zonasultra.

Terkait hal ini, Andi Merya mengaku telah melaksanakan bimtek penginputan data terpadu. Validasi data terpadu diperlukan agar bantua sosial dapat tertata, terprogram, dan terselesaikan dengan baik karena bantuan dapat langsung disalurkan jika datanya lengkap.

Selain itu, launching Program Keluarga Harapan (PKH) telah dilakukan di Koltim dengan jumlab 1.200 penerima bantuan PKH non tunai.

“Beberapa waktu yang lalu dilakukan launching penerimaan PKH yang bersifat non tunai. Jadi bantuanya dalam kartu ATM, bisa buat belanja,” tambah wabup Koltim ini.

Pemerintah Koltim terus berupaya dalam penanganan kemiskinan seperti dengan membuka lapangan kerja baru. “Kalau di kabupaten Koltim, alhamdulillah sudah bisa dikatakan berkurang,” pungkas Andi saat dikonfirmasi terkait jumlah kemiskinan di daerahnya. (B)

 

Reporter: Rizki Arifiani
Editor Tahir Ose